Kamis, 27 Januari 2011

makalah bahasa indonesia

MAKALAH
BAHASA INDONESIA








Disusun oleh:
Nama : Evi Nurhidayah
NIM : B1003014
Kelas : Kesling A










DIREKTORAT PERGURUAN TINGGI
POLITEKNIK BANJARNEGARA
PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
2010
KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur telah penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah bahasa Indonesia ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan dengan harapan pembaca dapat lebih mengerti, memahami dan menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masing dalam ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan senantiasa penulis harapkan dalam upaya penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam kegiatan belajar mengajar.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Banjarnegara, Oktober 2010


Penulis

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Rumusan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Keberadaan dan Fungsi Bahasa 3
B. Penalaran dalam Bahasa 6
C. Kebenaran sebagai Dasar Penelitian 9
D. Pilihan Kata dan Definisi 10
E. Kalimat Efektif 11
F. Paragraf 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 17
B. Saran 17













BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca
Tanpa bahasa mungkin pesan yang akan disampaikan dalam komunikasi tidak akan tersampaikan. Dalam sebuah negara bahasa khususnya bahasa nasional memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai ciri khas suatu bangsa dan juga sebagai alat pemersatu antar warga negara dalam negara tersebut. Misalnya adalah bahasa Indonesia, di negara Indonesia bangsa Indonesia dijadikan sebagai alat komunikasi antar warga negara Indonesia selain bahasa daerah. Bangsa Indonesia memiliki atau berasal dari bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Keberadaan bahasa Indonesia saat ini mulai terganti dengan keberadaan bahasa asing,hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Keberadaan bahasa Indonesia yang dalam posisi cukup rawan ini harus mulai dikembalikan lagi dalam posisi atau fungsi yang semula. Proses untuk mengembalikan fungsi ini memerlukan waktu yang tidak singkat dan diperlukan rasa kebersamaan karena ini merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh warga negara Indonesia. Bahasa Indonesia yang merupakan ciri khas bangsa dan warga Indonesia harusnya digunakan dalam berbagai aspek, jangan hanya sebagai bahasa selingan dalam bahasa asing.Bahasa Indonesia pada dewasa ini juga telah menjadi mata kuliah wajib di seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang diberikan disemua jenjang dan jalur pendidikan.




B. Perumusanmasalah
Dari masalah yang akan dibahas, dapat dirumuskan :
 Apa arti dari Bahasa Indonesia dalam pembelajaran?
 Bagaimana keberadaan dan fungsi bahasa?
 Bagaimana penalaran dalam bahasa?
 Apa yang dimaksud dengan kebanaran sebagai dasar penelitian?
 Apa yang dimaksud pilihan kata dan definisi?
 Apakah yang dimaksud dengan kalimat efektif?
 Apa yang dimaksud dengan paragraph?

C. Tujuan
 Untukmemenuhi syarat penilaian tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
 Mengetahui bagaimana Bahasa Indonesia di dalam pembelajaran.
 Memberiwawasantentang keberadaan dan fungsi bahasa,
 Untuk mengetahui kebenaran sebagai dasar penelitian.
 Memahami apa yang dimaksud pilihan kata dan definisi.
 Untuk mengetahui bagaimana dan apa yang dimaksud kalimat efektif.
 Menambahpengetahuantentang apa yang dimaksud paragraf dan jenis-jenisnya.







BAB II
PEMBAHASAN

A. BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN
1.1. Latar Belakang Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan dalam kegiatan sehari – hari.Alasan tersebutlah yang merupakan salah satu alasan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib diberikan disemua jenjang dan jalur pendidikan.Selain karena bahasa Indonesia digunakan dalam kehidupan sehari – hari ada beberapa hal lain yang melatar belakangi mengapa bahasa Indonesia dijadikan mata kuliah wajib di seluruh perguruan tinggi, yaitu :
 Adanya peraturan perundang – undangan nomor 2 tahun 1989 dan Undang – Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
 Surat keputusan Dikti nomor 323/U/2000.
Dalam Undang – Undang tersebut disebutkan bahwa bahasa Indonesia termasuk MPK.Istilah MPK merupakan mata kuliah yang menjadi sumber nilaI dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan Mahasiswa mengembangkan kepribadian.
• Visi Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Terbentuknya pelajar yang mahir berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
• Misi Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dapat menguasai, mengembangkan dan menerapkan IPTEK melalui Bahasa Indonesia dengan tanggung jawab sebagai Warga Negara Indonesia yang berkepribadian.
• Kompetensi Mahasiswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia




 Kompetensi Bahasa Indonesia
Menjadikan mahasiswa ilmuan dan professinal yang memilikipengetahuan dansikap positif tentang bahasa Indonesia.
 Standar Kompetensi
a. Mampu menggunakan Bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pikiran, ide dan sikap ilmiah, baik tulisan maupun lisan.
b. Mampu menggunakan kemahiran dalam berbahasa Indonesia untuk mengembangkan diri sepanjang hayat.
1.2. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
Berbahasa berarti berkomunikasi dengan menggunakan media bahasa dan bahasa harus dipahami oleh semua pihak dalam suatu komunitas.Bahasaada 2 jenis, yaitu :
 Bahasa verbal : bahasa yang digunakanolehmanusia normal dan suasana normal pula dengan menggunakan unsure kata-kata sebagai symbol.
 Bahasanon verbal : bahasa yang seringdisebutsebagaibahasaisyarat yang seringdigunakanoleh orang yang cacatfisik.
1.3. Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia
 Berawal dari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 bahasa Indonesia mempunyai fungsi majemuk, menjadi bahasa persatuan, bahasa negara, bahasa resmi, bahasa pergaulan, bahasa pengantar di semua sekolah di Indonesia, dan bahasa penghubung.
 Bangsa Indonesia dilatar belakangi oleh beratus-ratus suku bangsa yang masing-masing mempunyai bahasa daerahnya yang menjadikannya bahasa pertama.
 Pemilihan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia didasarkan atas pertimbangan yang rasional, baik secara politik,ekonomi dan kebahasaan, yaitu :
 BahasaMelayutelah tersebar luas di seluruh Indonesia.
 BahasaMelayu dapat diterima oleh semua suku


 BahasaMelayu bersifat demokratis
 BahasaMelayu bersifat representatif (mudah nenerima kritik dari bahasa lain)
1.4. Problematik Bahasa Indonesia
Hampir seabad berlalu, bahasa Indonesia tidak lagi identik dengan bahasa Melayu. Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai alat pemersatu tapi juga untuk kepentingan yang lebih luas dalam berkomunikasi. Belum lagi masalah penulisan karya ilmiah, pengejaan kadang kurang tepat.
1.5. Penilaian Terhadap Bahasa Indonesia
Bangsa Indonesia merupakanbangsa yang beruntung dalam hal kepemilikan bangsa yang sesuai.Bukan berarti kita tidak akan menghadapi tantangan memiliki Bahasa Indonesia.
 Sikappositif yang diharapkanuntukbahasa Indonesia :
1. Bangga berbahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia memiliki kemampuan tinggi bukan hanya sebagai alat penghubung yang sempurna.
2. Mempunyai rasa setia bahasa yaitu sesuai dengan fungsinya sebagai Identitas Nasional.
3. Merasa bertanggungjawab atas perkembangan bahasa Indonesia yaitu sesuai dengan kedudukannya sebagai Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah milik semua warga Negara, baik buruknya bahasa Indonesia terletak dipundak kita semua sebagai warga Negara Indonesia.
 Beberapaanggapan negative yang kurang mendukung keberadaan Bahasa Indonesia
1. MenganggapBahasa Indonesia adasecaraIlmiah.
2. MenganggapBahasa Indonesia itumudah.
3. Menganggap bahasa Indonesia itu lebih rendah daripada Bahasa Asing.


B. KEBERADAAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling penting di kawasanRepublik Indonesia. Hal iniditunjukkanolehikrarke 3 SumpahPemudatahun 1928, yaitu“ Kamiputra-putri Indonesia menjunjungtinggiBahasaPersatuan, Bahasa Indonesia “. Jugadiaturdalam UUD 1945 bab XV pasal 36 “ Bahasa Negara ialahBahasa Indonesia “.
2.1. Penting tidaknya bahasa didasarkan pada:
a. Jumlah penutur.
Bahasa Indonesia sebagai bahas ibu, jumlah penuturnya tidak sebanyak bahasa jawa atau sunda. Jumlah penutur dapat bertambah dengan adanya arus pindah atau pendatang baru; perkawinan antar suku; generasi muda golongan Warga Negara keturunan asing; orang tua ,masa kini menjadikan anaknya penutur asli Bahasa Indonesia
b. Luas penyebaran
Sebagai bahasa setempat, Bahasa Indonesia dipakai oleh orang-orang hampir di seluruh daerah pantai Indonesia.
c. Peranan.
Sastra Indonesia modern yang dihasilkan oleh sastrawan yang beranekaragam latarbelakangnya.
2.2. Politik Bahasa Nasional
Politik bahasa nasional berarti adanya pengolahan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionaldalamseluruhkebijakannasional. Dalam menentukan politik Bahasa Indonesia perlu memperhatikan hal-hal diantaranya yaitu latar belakang penutur Bahasa Indonesia; Bahasa Indonesia lisan dan tulisan; kosakata bahasa daerah; peranan bahasa asing.
2.3. Fungsi Bahasa Indonesia
 Sumpah Pemuda menempatkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional yang berfungsi :
1. Lambang Kebanggaan Nasional.
2. Lambang Identitas Nasional.
3. Alat pemersatu bangsa.
4. Alat penghubung antar daerah dan budaya.
 UUD 1945 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara yang berfungsi :
1. Bahasa resmi Negara.
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat penghubung pada tingkat nasional.
2.4. Bahasa Baku
Fungsi bahasa baku:
a. Pemersatu :Bahasa baku menghubungkan semua penutur berbagai dialek.
b. Pemberi kekhasan :Membedakan bahasa itu dengan bahasa lainnya.
c. Pembawa kewibawaan :Bersangkutan dengan usaha orang mencapai kesederajatan peradaban lain yang dikagumi melalui perolehan bahasa baku.
d. Sebagai kerangka acuan :Bahasa baku memiliki norma yang menjadi tolok ukur dalam berbahasa juga sebagai kerangka acuan bagi fungsi estetika pada bidang susastra.
Ciri-ciri bahasa baku:
a. Kemantapan dinamis : berupa kaidah dan aturan yang tetap.
b. Kecerdasan : diwujudkan dalam bentuk kalimat, paragaf, dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran, atau pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal.
c. Keseragaman : keseragaman bahasa baku sampai batas tertentu artinya proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa atau penyeragaman variasi bahasa.

2.5. Bahasa baku di Perguruan Tinggi
Seharusnya Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi dapat memenuhi kebutuhan Mahasiswa untuk mampu menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai jenis kegiatan perkuliahan dalam bentuk tugas akhir yang menggunakan ragam bahasa ilmiah. Laporan merupakan dokumen mengenai suatu masalah yang telah diteliti dalam bentuk fakta. Menyangkut apa, siapa dan kepada siapa laporan itu disampaikan. Jenis-jenis laporan akademis yaitu:
• Laporan lengkap : hasil penelitian yang disampaikan secara menyeluruh, mulai dari proses penelitian sampai pada teknik dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian.
• Kertas kerja/ makalah : naskah semester yang biasanya ditugaskan oleh dosen kepada mahasiswanya. Berkenaan dengan mata kuliah yang diajarkan.
• Laporan penelitian lapangan : laporan yang secara formal harus melalui penelitian yang berpedoman pada metode riset, dan secara material harus menghasilkan data.
• Laporan tugas akhir : laporan ini disebut juga sebagai risalah ujian karena laporan ini dibuat untuk memenuhi sebagian syarat menempuh ujian kesarjanaan untuk mendapat gelar kesarjanaan dan diploma.
• Artikel ilmiah : laporan berbentuk artikel yang merupakan pemadatan laporan lengkap, biasanya diperlukan untuk dimuat dalam jurnal / majalah ilmiah.
• Laporan ringkas/ ilmiah popular : laporan jenis ini menyampaikan fakta, implikasi, dan kesimpulan yang diarahkan pada temuan utama tanpa memasukan desain dan metode yang terlalu teknis.
• Laporan pembuat keputusan : laporan jenis ini berisi penjelasan serta diagnose terhadap masalah yang diteliti / direkomendasi yang dipergunakan sebagai dasar meneruskan, menyempurnakan, menyelesaikan / membuat program / kebijaksanaan baru.
• Buku teks : merupakan tulisan ilmiah yang mempunyai sumber bahan pustaka.
• Handbook: buku yang memutarpetunjuk / cara mempraktikan sesuatu berdasarkan hasil penelitian ilmiah.


C. PENALARAN BAHASA INDONESIA
3.1. Penalaran Dalam Bahasa
Penalaran merupakan proses berfikir yang sistematis untuk memperoleh kesimpulan / pengetahuan yang dapat bersifat ilmiah dan tidak ilmiah. Bernalar akan membantu manusia berfikir lurus, efisien, tepat, dan teratur. Penalaran dibedakan menjadi 2 yaitu :
• Penalaran induktif adalah proses berfikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena atau gejala individual untuk menurunkansuatukesimpulan yang berlakuumum.Penalaran induktif terbagi atas :
1. Generalisasi yaitu proses berfikir berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat – sifat tertentu untuk menarik kesimpulan umum mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa.
2. Analogi yaitu proses berfikir untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus lainnya dengan memiliki ciri – ciri esensial pentingnya bersamaan.
3. Sebab akibat yaitu prinsip umum hubungan sebab akibat menyatakan bahwa semua peristiwa ada penyebabnya.
• Penalaran Deduktif adalah proses berfikir yang bertolak dari prinsip, hukum, putusan yang berlaku umum untuk suatu hal atau gejala atau prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus yang merupakan bagian hal atau gejala umumdiatas. Penalaran deduktif terbagi atas :
1. Silogisme yaitu cara berfikir formal yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari dan kita hanya menemukan polanya saja.
2. Entimem yaitu silogisme yang salah satu premisnya dihilangkanatautidakdiucapkankarenasudahsama-samadiketahui.




3.2. Kesalahan Bernalar
Merupakan kesalahan dalam berbahasa, kesalahan informal dan kesalahan formal.
 Kesalahan informal
Sebagaisaranaberfikir, bahasamengandungkelemahankarena kata-kata sering kabur/tidak jelas maknanya.
 Kesalahan formal
Terjadi pada proses penarikan kesimpulan dalampenalaran induktif dan deduktif

D. KEBENARAN SEBAGAI DASAR PENELITIAN
4.1. Kebenaran Sebagai Dasar Penelitian
Dalam penyusunan laporan penelitian atau karya ilmiah harus memiliki syarat– syarat kebenaran ilmiah yaitu :
• Koherensi yaitu sesuatu dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
• Korespondensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang dikandungnya berhubungan dengan objek yang dituju dengan pernyataan tersebut atau sesuai faktanya.
• Pragmatis yaitu pernyataan dianggap benar karena pernyataan itu mempunyai sifatpragmatis / fungsional dalam kehidupan praktis dapat didayagunakan bagi manusia di dunia.

4.2. Jalan Mencari Kebenaran Dalam Bahasa Indonesia
Ada beberapa jalan mencari kebenaran yaitu:
1. Penemuan kebenaran secara kebetulan
2. Penemuan kebenaran melalui trial dan error/ coba dan ralat
3. Penemuan kebenaran melalui
4. Penemuan kebenaran melalui kewibawaan
5. Penemuan kebenaran melalui berpikir kritis

Proses berfikir secara nalar dibagi menjadi yaitu:
a. Berfikir logis.
Berfikir ini memiliki pengertian ganda, artinya kebenaran dapat diterima oleh satu pihak, tetapi dapat saja ditolak oleh puhak lain. Kecenderungan yang dapat menjurus kepada kekacauan bernalar ini disebabkan oleh perbedaan persepsi dari masing-masing pihak.
b. Berfikir analitis.
Berfikir ilmiah berarti melakukan kegiatan analitis dalam menggunakan logika secara ilmiah. Dengan demikian, berfikir tidak lepas dari daya nalar imajinasi seseorang dalam merangkaikan rambu-rambu pikirannya kedalam pola tertentu, yang dapat memunculkan kejeniusan sesorang. Pada hahikatnya berfikir ilmiah merupakan gabungan antara berfikir induktif dan deduktif, yang masing-masing berkaitan secara rasional dan empiris.

4.3. Penelitian
Penelitian adalah kegiatan atau alat untuk memperoleh jawaban atau kebenaran mengenai suatu fenomena yang diamati.
Langkah – langkah dalam penelitian :
1. Menemukandanmengidentifikasiataumerumuskanmasalah.
2. Kerangkateorihinggasampaipadahipotesis.
3. Pengumpulan data.
4. Pengolahan data, menyaring, menyusun, menguji, menarik, membahashasilujidanmenarikkesimpulan.
5. Publikasi.

E. PILIHAN KATA DAN DEFINISI
5.1. Pilihan Kata Dalam Sintaksis
Kaidah sintaksis mensyaratkan pilihan kata yang tepat, seksama, dan lazim. Seksama berhubungan dengan kesesuaian antara makna dan pikiran. Tepat, penempatan kata sesuai dengan kelompoknya. Lazim, berarti kata yang dimiliki oleh bahasa Indonesia. Kata adalah lambing, objek, pengertian, atau konsep. Kata adalah apa yang diucapkan atau didengar.

5.2. Pilihan Kata Dalam Kaidah Makna
Pilihan kata dalam kaidah kata ada 3 yaitu sinonim, homofon, homograf dan makna denotative. Makna denotative dapat dibagi menjadi:
1. Konotatif, yaitu makna tambahan.
2. Afektif, makna yang berhubungan dengan lawan bicaranya.
3. Stilistik, yaitu makna yang berhubungan dengan alam.
4. Reflektif, yaitu makna yang lebih terbatas dan pribadi.
5. Interpretatif, yaitu makna yang timbul oleh relasi dalam frase.

5.3. Pilihan kata Dalam Kaidah Sosial
1. Abstrak dan konkret
2. Kata ilmiah dan populer
3. Kata baku dan non baku
4. Kata asing atau serapan
5. Kata-kata baru

5.4. Definisi
Jenis-jenis definisi ada 4 yaitu:
• Definisi Nominal, yaitu membatasi kata dengan kata lain yang sinonimnya terjemahannya menunjukkan asal usul
• Definisi Formal, merupakan definisi klasifikasi yang dikeluarkan dari genus atau kelas dan spesiesnya.
• Definisi Operasional, merupakan definisi yang menunjukkan apa yang diukur dan bagaimana mengukurnya.
• Definisi Luas,yaitu definisi uraian dalam bentuk, kalimat, paragraf, bab.



F. KALIMAT EFEKTIF
Pengertian dari kalimat efektif yaitu kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat komunikatif ,gramatikal,dan sintaksis saja tetapi harus hidup,segar,mudah dipahami,serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
6.1. Kalimat efektif memiliki syarat-syarat yaitu:
• Penekanan ,yaitu upaya memberi tekanan pada kalimat untuk menonjolkan pikiran pokok.Penekanan dapat dilakukan dengan cara:
1. Alih bangun
2. Pengulangan kata
3. Pertentangan
4. Urutan logis
• Kesejajaran,yaitu menempatkan gagasan yang sama penting dan fungsinya kedalam struktur kebahasaan yang sama.kesejajaran memiliki dua macam yaitu kesejajaran bentukn dan kesejajaran makna.
• Kehematan ,yaitu penghematn kata,frase,atau struktur lain yang dianggap tidak perlu dalam kalimat.
• Keterbacaan ,yaitu derajat kemudahan sebuah tulisan untuk mudah dipahami maksudnya.
Dalam menyusun sebuah kalimat yang baik dan mudah dipahami harus memperhatikan :
• Kesatuan pikiran,yaitu kalimat harus memiliki subjek dan predikat dan mengandung pokok pikiran baik berbentuk tunggal,majemuk,pertentangan,maupun pilihan.
• Kepaduan,yaitu adanya hubungan timbal balik antara unsur yang membentuk kalimat atau adanya interaksi
• adanya kata yang tumpang tindih.

G. PARAGRAF
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Paragraf mempunyai gagasan utama yang dituangkan dalam bentuk kalimat topik. Bagi penulis, gagasan utama itu merupakan pengendali isi paragraf, sedangkan bagi pembaca, gagasan utama menjadi kunci pemahaman karena merupakan rangkuman isi paragraf.Paragraf terdiri atas beberapa kalimat yang berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi paragraf yang merenggang dan paragraf yang bertakuk. Gagasan utama dinyatakan di dalam kalimat topik. Salah satu kalimat dalam paragraf merupakan kalimat topik, selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi memperluas keterangan, memperjelas, menganalisis, atau menerangkan kalimat topik.

7.1. Ciri-ciri paragraf
Paragraf memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kesatuan. Dalam paragraf mungkin terdapat beberapa gagasan tetapi gagasan itu harus terfokus pada satu gagasan utama sebagai pengendali.
b. Kepaduan. Kalimat-kalimat dalam paragraf itu terpadu, berkaitan satu sama lain untuk mendukung gagasan utama. Intinya kalimat satu dan yang lain saling berkaitan. Untuk membangun kepaduan paragraf diperlukan:
1. Kata kunci dan sinonim.
2. Pronominal, adalah kata untuk menggantikan kata ganti orang atau benda, contohnya aku, dia, anda, dan sebagainya.
3. Kata transisi, adalah konjungtor atau perangkai, baik yang digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur dalam sebuah kalimat maupun dalam sebuah paragraf.
4. Struktur yang parallel, menggunakan bentuk kata kerja yang sama atau menggunakan majas repetisi. Keparalelan struktur kalimat dapat pula memebangun cirri kepaduan kalimat-kalimat di dalam sebuah paragraf. Majas repetisi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata kunci yang terdapat diawal kalimat untuk mencapai efek tertentu ( penyampaian makna ulang ).
c. Ketuntasan. Dalam paragraf telah tercakup semua yang diperlukan untuk mendukung gagasan utama.
d. Konsistensi sudut pandang. Dalam karang mengarang, konsistensi sudut pandang itu sangat penting artinya seorang penulis harus menentukan lebih dahulu sudut pandangnya terhadap calon pembaca agar ia dapat memilih gaya penulisan yang tepat. Paragraf yang baik hendaknya memepertahankan sudut pandang penulis dalam membahas permasalahan yang diutarakannya. Jika sudah dipastikan bahwa pembaca tidak dilibatkan secara eksplisit sebagai mitra tutur, pilihan itu harus dipertahankan sampai akhir karangan dan sebaliknya.
e. Keruntutan. Paragraf yang baik dalam menyajikan informasi harus mengikuti tata urutan. Model urutan penyajian adalah urutan waktu, urutan tempat, urutan umum khusus, urutan khusus umum, urutan pertanyaan jawaban dan urutan sebab akibat.

7.2. Paragraf berdasarkan letak kalimat utama
Paragraph berdasarkan letak kalimat utama dibagi menjadi:
1. Paragraf deduktif, yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya berada diawal paragraf dan kalimat selanjutnya merupakan kalimat penjelas.
2. Paragraf induktif, yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya berada diakhir paragraf atau dapat dikatakan kalimat penjelas terlebih dahulu baru diikuti dengan kalimat utama diakhir paragraf.
3. Paragraf campuran, yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya berada diawal dan diakhir paragraf. Biasanya kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kesimpulan dari paragraf tersebut.

7.3. Macam-macam paragraf.
1) Paragraf narasi, yaitu paragraph yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri paragraf narasi yaitu terdapat kejadian, pelaku dan waktu kejadian.
2) Paragraf deskripsi, yaitu paragraf yang menggambarkan objek sehingga pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar atau merasakan objek tersebut. Ciri paragraf deskripsi yaitu terdapat objek yang digambarkan.
3) Paragraf eksposisi, yaitu paragraf yang memberikan informasi mengenai sesuatu. Ciri paragraf eksposisi yaitu harus ada informasi.
4) Paragraf argumentasi, yaitu paragraph yang mengemukakan suatu pendapat dengan alasannya. Ciri paragraf ini yaitu terdapat pendapat dean juga alasannya.
5) Paragraf persuasi, yaitu paragraf yang berisi ajakan. Ciri paragraf ini yaitu terdapat ajakan untuk berbuat sesuatu.

7.4. Macam-macam pola pengembangan paragraf
a. Pengembangan umum-khusus, yaitu paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok terlebih dahulu kemudian diikuti dengan pikiran-pikiran penjelas.
b. Pengembangan khusus-umum, yaitu paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas terlebih dahulu kemudian baru diikuti dengan pikiran pokok.














BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling penting di Indonesia,hal ini di tujukan dengan adanya ikrar ketiga sumpah pemuda.pada Undang – undang 1945 juga tercantum khusus di bab XV pasal 36 yang berbunyi : bahasa Negara adalah bahasa Indonesia. Dan matakuliahbahasa Indonesia adalahmatakuliah yang wajibadadalamseluruhjenjangpendidikan.

B. Saran
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang harusdi pelajari dan dilestarikan. Bahasa Indonesia bukan hal yang mudah sehingga perlu kerja sama dengan seluruh warga Indonesia untuk mempelajarinya. Beberapa cara untuk melestarikannya yaitu, antara lain:
1. Sebaiknya kita tidak malu untuk menggunakan bahasa Indonesia di segala aktivitas.
2. Kita harus selalu memiliki keinginan untuk terus belajar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar