Rabu, 23 Maret 2011

pengantar kependudukan

TULISAN MALTHUS TENTANG
KEPENDUDUKAN

Tulisan-tulisan tentang kependudukan sangat spekulatif sebelum John Graunt dan lain-lain memulai penelitian tentang kependudukan dalam angka pada abad ke-17.Bahkan pada abad ke-18 banyak diperdebatkan apakah jumlah penduduk Indonesia meningkat atau tidak,dan hanya sensus yang teratur dapat mengecek spekulasi semacam ini.

Thomlinson (1976 : 12) menulis bahwa : “Kalau Graunt dapat disebut bapak demografi,jelas Malthus dapat disebut ahli pertam dalam bidang tersebut”.Malthus hidup dari tahun1766 hingga 1834,dan bukunya yang terdiri dari 55.000 kata,berjudul “Essay On The Principile of Population”. Terbit pada tahun 1798 (revisinya yang terdiri dari 200.000 kata terbit pada tahun 1803),merupakan tonggak-tonggak bersejarah dalam penelitian kependudukan karena Malthus menggunakan data yang ada secara teratur.Dalam eseinya yang pertama ia mendebat ramalan Godwin tentang suatu masa depan dunia yang sempurna dengan kebutuhan semua orang terpenuhi.Menurut ajaran Malthus,hal ini tidak mungkin tercapai karena penduduk cenderung bertambah lebih cepat daripada bahan pangan.

Malthus merasa bahwa terdapat konflik antara dua kebutuhan pokok manusia,yaitu kebutuhan akan “makanan dan nafsu antar jenis kelamin”.Apabila bahan makanan meningkat,maka tanpa dikendalikan penduduk akan bertambah hingga batas maksimal persediaan bahan makanan.Pada tahun 1798,Malthus menggambarkan dua kategori pengendalian penduduk,yaitu :

Pengendalian positif yang ada hubungannya dengan sebab-sebab kematian dan naiknya kematian dalam hitungan tahun.Ini meliputi kemiskinan,penyakit,kelaparan dan perang.
Pengendalian preventif terhadap tingkat kelahiran.Ini meliputi “kegiatan yang menyimpang (improper arts)” seperti penguguran.

Tulisan-tulisan Malthus adalah controversial,tetapi cukup berpengaruh terhadap kebijakan social.Malthus mengkritik “Poor Law” (peraturan untuk membantu orang miskin) di Inggris pada abad ke 18,karena peraturan itu memberikan bantuan kepada keluaraga-keluarga besar.Ia berpendapat bahwa manusia pada dasarnya malas dan hanya akan bekerja kalau ia perlu menyokong keluarganya.Peraturan untuk bantuan kepada orang miskin yang baru dan lebih ketat dikeluarkan pada tahun 1834 menunjukan pengaruh teori Malthus.

Menjelang tahun 1860,banyak pejabat pemerintah di India berpendapat bahwa kelaparan adalah suatu pengendalian positif terhadap jumlah penduduk yang tidak dapat dirubah oleh kebijakan pemerintah.Meskipun turun pamornya selama abad ke-19,teori-teori Malthus mulai diperhatikan lagi karena cepatnya pertumbuhan penduduk di Negara-negara berkembang,penghamburan sumber-sumber alam dan keprihatinan terhadap sumber pangan.Tulisan-tulisannya menentang pandangan kaum Merkantilis,bahwa manusia menentukan sumber-sumber alam.Kaum Merkantilis sebaliknya menekankan perlunya nmengamati pertumbuhan penduduk dan kondisi sosial ekonomi.

Beberapa kritik terhadap Malthus :
Malthus menekankan terbatasnya persediaan tanah,tetapi dia tidak menyangka akan ada keuntungan besar dari kemajuan transport yang dikombinmasikan dengan pembukaan tanah pertanian baru di Amerika Serikat,Australia dan tempat-tempat lainnya.
Dalam kondisi yang menguntungkan,hewan dan tanaman dapat meningkat menurut deret ukur.Teknologi juga dapat maju dengan pesat.Peningkatan metode-metode pertanian seperti penggunaan pupuk dan bibit unggul telah banyak menaikan produktivitas.

Malthus tidak mempertimbangkan kontrol fertilitas setelah perkawinan.Pada tahun 1822,Francis Place menganjurkan pembatasan kelahiran oleh pasangan-pasangan yang sudah menikah.

Fertilitas dapat menurun apabila terjadi perkembangan ekonomi dan naiknya standar hidup.
Kritik ini sempat mengundang kontroversi tentang berbagai macam versi-versi yang dikeluarkan oleh beberapa ilmuan lain,hal ini dipandang bahwa Malthus kurang mempertimbangkan dan mendetailkan aspek-aspek yang dianggap kecil dan hanya memaparkan pokok-pokok masalah seputar keumuman tingkatan hidup manusia sebagai makhluk sosial saja terutama pada hal yang mengenai Fertilitas.

DEMOGRAFI
ILMU KEPENDUDUKAN

Pengertian Demografi

Pada dasarnya kependudukan telah menjadi sub ilmu yang banyak diteliti oleh para ilmuan sebagai salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada kelangsungan kehidupan.Memuat beberapa pengertian tentang definisi demografi,dapat diartikan secara umum bahwa Demografi adalah uraian ilmu statistik tentang penduduk.Terutama perkawinan,kelahiran dan kematian,persebaran secara geografis,komposisi penduduk serta faktor-faktor perubahan situasi dan kondisi perkembangan zaman dari waktu ke waktu.

Para ahli Demografi terutama tertarik pada statistik fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan migrasi (perpindahan tempat penduduk). Karena inilah komponen-komponen yang sangat berpengaruh terhadap arus kemajuanperubahan penduduk.Adapun definisi lain yang menghimpun arti dari demografi,yaitu :

Demografi adalah Studi ilmiah tentang penduduk tentang jumlah,struktur, dan perkembangannya. (United Nation : 1958)
Demografi adalah studi statistik dan matematis tentang jumlah komposisi dan persebaran penduduk,serta perubahan factor-faktor setelah melewati kurun waktu tertentu. (Bogue : 1969)
Demografi adalah suatu studi tentang jumlah persebaran dan komposisi penduduk.Komponen seperti itu dapat dikenal sebagai natalitas,mortalitas dan mobilitas sosial. (Hauser dan Duncan : 1959)
Penduduk adalah hasil tingkat kelahiran,kematian dan migrasi.

Ada beberapa ilmu yang sifat pengabdiannya pada masyarakat mempelajari keadaan tentang penduduk juga. Seperti Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Kedokteran. Yang masing-masing ilmu tersebut mempelajari masalah kependudukan menurut kepentingannya dalam paradigma yang berbeda.Yaitu :
Ekonomi : Mempelajari tentang keadaan masalah penduduk terutama dalam hubungannya dengan penyediaan makanan dan bahan-bahan kehidupan sehari-hari demi kelangsungan hidup yang menuntut agar semakin lebih baik disamping kebutuhan yang lainnya sebagai pendukung.
Sosiologi : Mempelajari titik perhatian yang ditujukan kepada lembaga-lembaga sosial di kalangan penduduk itu dengan perubahan-perubahan sosialnya.
Geografi : Mempelajari keadaan masalah penduduk tersebut dan persebarannya serta dalam perimbangan kebutuhan tata ruang fisiknya.
Kedokteran : Mempelajari tentang segi kesehatan fisik dan jasmani penduduk sebagai makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Data Demografi

Data demografi biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan sensus.Kata sensus sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “censere” yang artinya menaksir atau memungut pajak.sensus juga sering dihubungkan sengan kepentingan militer.Orang Yunani kuno menghitung jumlah laki-laki dewasa pada masa perang dan juga pada waktu persediaan pangan berkurang.Sekarang informasi sensus bersifat rahasia dan hanya boleh digunakan untuk analisis statistik saja,sedangkan data pribadi tidak diterbitkan.Yang menganggap sensus ada hubungannya dengan pajak,relatif sedikit jumlahnya,tetapi di beberapa Negara sensus masih dianggap mengganggu keleluasaan pribadi.Ada 2 sumber pokok data demografi yaitu :
1) Sensus penduduk
2) Survai sample demografi
3) Sistem demografi
a. Registrasi vital : (catatan peristiwa penting seperti perkawinan, kelahiran dan kematian)
b. Registarasi penduduk
c. Statistuk migrasi Internasional

a. Registrasi vital

Sensus dan survai menggambarkan keadaan penduduk pada suatu waktu tertentu.Statistik vital merupakan sumber utama untuk mengetahui perubahan penduduk karena statistik ini dikumpulkan secara kontinu dalam berbagai buku registrasi yang biasanya meliputi kematian,kelahiran dan perkawinan.Catatan-catatan tentang hal ini telah disimpan oleh beberapa kantor-kantor pemerintahan di Negara masing-masing sejak abad ke-14,tetapi sistem pencatatan sipil yang resmi baru dikembangkan pada abad ke 19 dan 20.Jika registrasi ini dilaksanakan dengan cermat dan diwajibkan seperti Australia dan Negara-negara maju lainnya,jumlah kelahiran dan kematian dapat dianalisis bersama-sama dengan sensus terakhir dan statistik migrasi untuk kemungkinan perhitungan tingkat kematian,serta memperkirakan jumlah penduduk pada setiap waktu.

Karena para petugas kesehatan masyarakat menekankan pentingnya mencegah penyakit dan mengurangi kematian,maka analisis hal-hal tertentu dari data registrasi (sebab kematian,umur waktu meningggal dan jenis pekerjaan orang yang meninggal tersebut) makin dibutuhkan.Meskipun demikian,di banyak Negara berkembang,sangat banyak biaya diperlukan untuk menyelenggarakan suatu sistem registrasi yang lengkap,sehingga dalam jangka waktu,registrasi agaknya dapat diandalkan untuk memberikan data demografi yang betul-betul dapat dipercaya.

b. Registrasi penduduk

Dengan suatu sistem registrasi vital yang mencatat secara terpisah setiap peristiwa yang dialami oleh seseorang,sulit diperoleh suatu gambaran lengkap tentang setiap individu.Jika buku registrasi penduduk mencatat setiap peristiwa (perkawinan,kelahiran dan kematian serta migrasi) yang dialami,gambaran tersebut menjadi lebih mudah.Menurut PBB,catatan penduduk yang baik pada saat ini seharusnya secara kontinu mencatat ciri-ciri setiap individu maupun keterangan tentang semua peristiwa penting yang dialaminya.

Buku registrasi penduduk yang pertama dikerjakan di Tiongkok pada zaman dahulu,kemudian ditiru oleh Jepang.Buku registrasi penduduk seperti yang dianjurkan PBB sekarang belum lazim dibandingkan sensus statistik vital. Bila suatu Negara mengikuti sistem buku registrasi produk,masing-masing penduduknya harus membawa kartu pengenal dan dibeberapa Negara hal ini dianggap menganggu kebebasan individu.Hanya 18 negara yang mempunyai buku registrasi penduduk lengkap yang dapat digunakan untuk kepentingan kedudukan.Dari 18 negara ini,selain yang di Eropa adalah Taiwan,Israel,Korea dan Muangthai.
(Shryock and Siegel, 1975 :34).

c. Statistik migrasi Internasional

Statistik ini bersumber pada catatan tentang para pendatang di perbatasan Internasional.Seorang pendatang yang melewati batasan biasanya harus menunjukan paspor,dan mengisi bagian formulir pada waktu datang maupun pergi.Namun demikian,tidak semua perpindahan Internasional dapat dicatat.Berjuta-juta orang Vietnam secara gelap telah menyebrangi daerah perbatasan untuk menetap di Muangthai dan lain-lain Negara.

Membandingkan Data Demografi

Apabila statistik demografi ditinjau dalam perprestif dunia,maka tingkatan kwalitas data dari berbagai Negara perlu diperhatikan.Kebanyakan Negara maju dapat melaksanakan pengumpulan data yang lebih baik karena mempunyai organisasi statistik yang lebih efisien,komunikasi yang lebih baik dan dana yang relatif banyak.Lagi pula,semua penduduk telah melek-aksara sehingga dapat memberikan jawaban yang lebih tepat.Umur merupakan contoh yang baik dari hal ini : di Australia,tiap orang mempunyai surat kelahiran dan tahu benar umur mereka sendiri.

Di negara-negara berkembang,kebanyakan penduduk tidak tahu umur mereka dan hanya menduga saja,terutama mereka yang sudah tua dan tuna aksara.Banyak “himpunan” angka yang biasanya berakhir dengan “0”.Dalam sensus Nigeria 1963, 2.524.406 orang mengatakan usianya 20 tahun,sedangkan hanya 615.710 orang mengatakan berusia 19 tahun.Jika seseorang sulit memberi keterangan tentang umur ataupun data yang benar tentang peristiwa-peristiwa penting,data kurang dapat diandalkan dan para ahli demografi terpaksa harus membetulkan kesalahan dengan berbagai cara.

Kesulitan lain dapat ditimbulkan karena definisi dapat berubah setelah melewati kurun waktu tertentu,dan juga karena setiap Negara menggunakan definisi yang berbeda.Misalnya,untuk sensus 1971,Australia mendefinisikan kota dengan penduduk 1.000 atau lebih,sedangkan India memilih angka 5.000 sebagai batas minimum.

Kesalahan Data Demografi

Penduduk merupakan lapangan untuk mendapatkan data,tetapi data yang salah,tidak nyata,akan menyesatkan kesimpulan dan akan melesetkan perencanaan dan peramalan.Maka pada data demografi modern diusahakan adanya tanpa kesalahan semaksimal mungkin,meskipun harus mengorbankan kebih banyak pekerjaan dan uang.Kesalahan biasanya berupa duplikasi atau perangkapan pencatatan,kesalahan klasifikasi dan kesalahan pendaftaran.

a)Kesalahan Duplikasi

Artinya ialahh bahwa orang atau datanya tidak terdaftar atau terdaftar dua kali.Pada sensus,kesalahan ini kurang terjadi karena pencatatan dilakukan serentak kepada semua orang.Hanya pada sensus de jure dapat terjadi kesalahan administrasi, sebab orang-orang yang tidak legal yang tertangkap di suatu wilayah,data mereka harus dikirimkan dan ditabelkan ke daerahnya sendiri yang resmi.Pekerjaan ini memerlukan kecermatan,kelupaaan atau salah alamat menyebabkan kesalahan yang fatal sehingga pekerjaan ini kadang dilakukan oleh orang lebih muda.Pada registrasi vital seperti kelahiran, kematian,migrasi dan perkawinan,ada banyak peluang membuat kesalahan yang tercatat.Di Negara-negara yang lebih tertib menjalankan registrasi penduduk,kekeliruan ini sering terjadi.Di Indonesia,dimana belum ada undang-undang registrasi penduduk penyimpangan-penyimpangannya lebih banyak lagi.

b)Kesalahan Klasifikasi

Kebanyakan data penduduk diambil dengan membuat wawancara.Jawaban yang diterima petugas dimasukan ke dalam klas atau golongan yang kriteria dan kategorinya telah ditentukan lebih dahulu.Dan jawaban yang berhubungan dengan pendapatan,matapencaharian,umur,sering memberi peluang untuk membuat kesalahan dalam penafsiran golongan.Pendapatan kerap kali tidak dikatakan terus terang,pada umumnya orang cenderung mengatakan pendapatannya kurang dari semestinya,karena rasa khawatir dikenakan pajak lebih tinggi.Atau biasa juga dikatakan hanyalah penghasilan resmi sesuai dengan daftar gaji,sedangkan pendapatan lainnya seperti honorium dari proyek-proyek dan keuntungan dari perusahaan-perusahaan beraneka ragam tidak dikemukakan.Matapencaharian juga mudah menimbulkan keruwetan, lebih-lebih apabila koresponden mempunyai pekerjaan rangkap yang sulit ditentukan baik yang pokok maupun yang sambilan.Mereka yang cukup pendidikan,biasanya tidak akan lupa hari dan tanggal kelahirannya,sehingga umur mereka dapat dikatakan dengan pasti.Tetapi yang kurang pendidikannya sering sulit mengatakan umur mereka dengan pasti dan biasanya hanya perkiraan saja.Orang cenderung mengatakan lebih muda dari sesungguhnya, karena umur lebih muda dapat memudahkan pekerjaan atau pindah ke pekerjaan lain yang lebih menguntungkan,di samping alasan-alasan lain,sebaliknya orang yang lanjut usia suka menambah umur mereka karena umur banyak merupakan kebanggaan.

c)KesalahanPencatatan
Para petugas dapat mencatat data yang salah,karena banyak pekerjaan yang akhirnya membosankan,sehingga ketelitiannya berkurang.Mereka dapat memasukan jawaban ke dalam kkas atau dengan memberikan kode yang keliru.Misalnya ada pertanyaan yang ditujukan kepada seorang wanita,(berapa anak yang pernah dilahirkan? Dijawab “tidak”.yang ditafsirkan lain oleh petugas dan dicatat di bawah kode,”tidak menjawab” yang seharusnya dibawah kode,0 anak”).

d)Koreksi kesalahan

Kesalahan dapat dikoreksi dengan mempersamakan beberapa macam data yang berkaitan,misalnya jumlah bayi dengan jumlah kematian bayi dan jumlah yang melahirkan.Dapat pula dikoreksi dengan data dari penelitian lain,dan kalau perlu mengadakan survai khusus sesudah sensus (post survey),dengan memilih wilayah yang tidak terlalu luas dan memperkerjakan petugas-petugas lapangan terlatih.Hasil sensus dan hasil survai khusus di wilayah yang sama tersebut dibandingkan dan penyimpangan-penyimpangan hasil sensus dapat diperkirakan, yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk menilai hasil sensus keseluruhannya.

Tingkat-tingkat Evolusi Demografi

Perubahan jumlah penduduk yang sedikit demi sedikit makin banyak disebut evolusi demografi. Di dalam evolusi tersebut terjadi beberapa revolusi demografi.Jumlah yang makin besar disebabkan karena di dalam tiap jangka waktu ada pertambahan,Ada selisih lebih antara jumlah kelahiran dan kematian.Menurut teori pertumbuhan penduduk ada 3 tingkat evolusi,ialah :
Tingkat pertumbuhan potensi tinggi (High potensial growth)
Tingkat pertumbuhan berubah (Transitional)
Tingkat permulaan menurun (Incipient decline)

Banyak kelahiran akibat kebiasaan perkawinan pada usia muda.Selain itu tingkat kematian pun ikut menjadi tinggi pula,Keadaan ini disebut tingkat pertumbukan yang stabil.Namun bisa saja jumlah ini dapat berubah meningkat naik maupun menurun.

NATALITAS,MORTALITAS DAN MIGRASI

Natalitas (kelahiran)

Semua orang yang hidup ini pernah lahir dan nantinnya akan mati.Di antara 2 kejadian vital ini terjadi peristiwa-peristiwa beraneka ragam yang menjadi objek dari ilmu kependudukan.

Kesuburan (fertilitas) menunjukan jumlah anak lahir hidup dan lebih mudah dihitung untuk wanita,sebab merekalah yang melahirkan anak.Satu cara sederhana untuk mengukur fertilitas adalah mengambil rata-rata anak lahir hidup dari wanita golongan usia tertentu.

Tingkat kelahiran kasar atau jumlah kelahiran dalam setahun dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun,kurang memadai untuk banyak perhitungan karena mengabaikan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.Tingkat fertilitas menurut golongan umur untuk wanita lebih informatif.

Tingkat kelahiran spesifik,ini merupakan perincian dalam perhitungan tentang kelahiran.Yang dipakai sebagai dasar adalah penduduk wanita dengan umur peridi,biasanya dipakai batas umur (15-44) tahun.Apabila yang dibandingkan jumlah semua keklahiran dan jumlah semua wanita dengan umur peridi,maka kita berhubungan dengan tingkat kesuburan umum.Jika perbandingan itu tidak meliputi seluruh kelahiran dan semua wanita antara umur 15-49 tahun,melainkan umur tertentu,disebut tingkat kesuburan khusus atau spesifik.Tingkat kesuburan spesifik umur pada suatu tahun adalah perbandingan antara jumlah kelahiran dalam tahun itu dan jumlah wanitadengan umur spesifik tersebut.Atau dinyatakan dengan angka dasar seribu ialah jumlah kelahiran tiap 1000 wanita dengan umur itu dalam suatu tahun.Karena umur penduduk biasanya dikelompokan dengan interval 5 tahun,maka hitunganpun disesuaikan dengan jangka waktu tersebut.

Mortalitas (kematian)

Mahkluk hidup ditandai dengan berlangsungnya metabolisma atau aktivitas kimia di dalam tubuh dalam kemampuan berkembang biak dan kepekaan terhadap rangsang,serta kemampuan beradaftasi terhadap lingkungan.Manusia yang pernah lahir dan melakukan kegiatan sepanjang hidupnya akhirnya juga akan mengalami kematian.

Andai kata tidak ada kematian,maka bumi ini sudah terlalu penuh dengan manusia.Kematian menghambat pertumbuhan penduduk yang disebut positive check dalam teori Malthus.Kematian terjadi karena organ atau bagian tubuh tidak berfungsi sehingga mengganggu proses metabisma keseluruhan atau memang karena sel-sel tubuh mengalami kerusakansehingga tidak dapat mengerjakan tugasnya lagi.

Tingkat kematian,seperti halnya kelahiran terdapat tingkat kematian kasar,tingkat kamatian dikoreksi dan tingkat kematian spesifik.Tingkat kematian kasar di suatu wilayah ialah jumlah kematian dalam satu tahun tiap 1.000 penduduk wilayah tersebut.Data untuk menyusunnya diperoleh dari registrasi.Karena pencatatan sering diragukan kecermatannya,angka-angka yang diperoleh perlu dikoreksi, sehingga didapatkan tingkat kematian dikoreksi.Menurut hitungan,tingkat kematian kasar di Jawa sekitar 19 permil dan yang dikoreksi 21,5 permil.

Tingkat kematian juga dapat diperinci untuk tiap umur atau golongan umur dan disebut tingkat kematian spesifik umur ialah,jumlah kematian umtuk umur tertentu tiap 1.000 penduduk dengan umur itu.Golongan bayi dan golongan usia tinggi biasanya mempunyai tingkat kematian tinggi.Dalam masyarakat yang belum maju,tingkat kematian bayi sangat sangat tinggi.Bahwa golongan usia tinggi mempunyai kematian banyak adalah wajar,karena semua orang tertentu akan mati pada usia itu.Yang termasuk golongan bayi adalah mereka yang berumur satu tahun kebawah.Tingkat kematian bayi sama dengan jumlah kematian penduduk berumur satu yahun kebawah tiap 1.000 kelahiran hidup.

Migrasi

Ada dua macam perpindahan yang berlangsung di dalam masyarakat,Mobilitas vertikal dan Mobilitas horizontal.Apabila ada orang pindah golongan atau pindah status,misalnya dari klas rendah ke klas menengah atau yang lebih tinggi atau sebaliknya,maka mutasi ini disebut mobilitas vertikal.Adapun mobilitas horizontal adalah perpindahan secara ruang atau secara geografi,dari suatu tempat ke tempat lain inilah yang disebut migrasi,meskipun tidak setiap gerak horizontal adalah migrasi.

Proses kehidupan di dalam demografi biasanya bergerak lambat,membutuhkan waktu banyak hingga sukar diamati dalam waktu singkat.Tetapi pada migrasi,prosesnya seringkali berlangsung mendadak.Misalnya seperti yang terjadi di Vietnam atau tempat-tempat lain.Migrasi acap kali merupakan akibat dari perubahan situasi yang hebat dan mendadak,seperti goncangan politik dan ekonomi atau bencana alam yang pada gilirannya nanti akan membangkitkan perubahan kependudukan.

Teori Migrasi,seperti halnya dengan gejala-gejala lain yang disebabkan dan mempunyai hubungan dengan faktor-faktor tertentu yang dapat diletakan dalam model-model relasi,maka demikkian pula relasi dengan migrasi dapat dituangkan dalam perumusan model tertentu. Sekitar tahun 1880 dikemukakan semacam hukum yang menghubungkan migrasi dengan variabel-variabel yang disimpulkan dari pengamatan terhadap gerak-gerik penduduk Indonesia.Generalisasinya sebagai berikut :
1) Migrasi bersih merupakan bagian kecil dari migrasi kotor antara dua wilayah
2) Untuk tiap arus migran utama terdapat arus berlawanan yang pada umumnya hampir sama kekuatannya
3) Penduduk asli sebuah kota kecil sifat migrasinya kurang dari penduduk pedesaan
4) Sebagian besar migrant hanya bergerak pada jarak dekat
5) Baik migrasi desa-kota maupun kota-desa dirangsang oleh tingkatan hidup
6) Penduduk bergeser kea rah pusat-pusat perdagangan dan indrustri besar
7) Migrasi jarak jauh biasanya pergi ke kota-kota besar
Macam dan motif migrasi,daerah-daerah yang mempunyai tingkat pertambahan penduduk lebih tinggi dari tingkat kemampuan menambah sumber daya akan membangkitkan tekanan penduduk,yangmenjadi faktor dorongan bagi penduduk untuk meninggalkan tempat tinggalnya.Urbanisasi yang sekarang banyak terjadi merupakan suatu contoh migrasi-dorong (push migration).

Faktor-faktor lain yang menjadi gaya dorong :
1) Kerusakan atau keausan sumber daya alam seperti bencana alam seperti erosi tanah,banjir,kebakaran dan goncangan iklim
2) Kesulitan penyesuaian atau pertentangan sosial,politik,dan keagamaan
3) Kurangnya sumber daya manusia yang dapat menghasilkan kemajuan hidup yang lebih baik,sehingga mendorong seseorang untuk pergi mancari pekerjaan di kota-kota besar,tanpa disadarinya pergeseran sosial yang jauh berbeda antara kota dan desa.
4) Adanya kebutuhan yang mendesak,sebagian orang yang menyandang kemiskinan untuk mengadu nasibnya di daeranh yang lebih menguntungkan dari pada hanya sebagai penggarap tanah.

Adapun yang menjadi faktor-faktor gaya tarik,yang membangkitkan migrasi-tarik (pull-migration) :
1) Penemuan atau perkembangan sumber daya alam dan manusia
2) Pendirian indrustri besar yang banyak berdiri di kota-kota
3) Keadaan iklim dan lingkungan yang menyenangkan,seperti kota-kota peristirahatan di daerah pegunungan,serta tatanan kota yang rapid an mempunyai fasilitas yang baik untuk proses kehidupan Orang yang dengan kehendak sendiri dan dengan motif tertentu,misalnya ingin mengembangkan bakat dan kemampuannya pindah ke daerah lain disebut migran primer.Pengaruh migrasi,proses migrasi berlangsung cepat dibandingkan dengan proses demograsi lainnya.Yang banyak mengalami perubahan karena migrasi ialah komposisi penduduk.Selain itu,kebudayaan dan norma-norma sosial mudah bergeser karenanya.Migrasi pada umumnya bersifat selektif,artinya bahwa yang pindah dan menempati tempat baru atu meninggalkan tempat asalnya mempunyai karakteristik kependudukan khas,mengenai umur,pendidikan,status sosial,dan kebudayaan.Migrasi desa-kota atau urbanisasi pada umumnya lebih banyak dilakukan,akibat adanya ratio seks di pedesaan berkurang dan di kota bertambah.

Tidak jarang timbul konflik apabila pihak-pihak yang berinteraksi sama kuat dan memegang prinsip.Tetapi karena pendatang biasanya hanya sedikit dibandingkan penduduk lama,mereka tidak mau terpaksa meluluhkan diri ke dalam kebudayaan setempat supaya dapat hidup berdampingan.Apabila jumlahnya agak banyak atau mereka merupakan kelompok kecilyamg berwibawa,mereka juga dapat membawa peubahan-perubahan ke dalam kebiasaan-kebiasaan dan norma setempat.

Di Indonesia misalnya selalu masih banyak kelompok-kelompok atau kampung-kampung khusus yang menunjukan identitas asal mula migran,misalnya adanya kampung Arab,kampung Cina dan sebagainya.Juga di Amerika yang terkenal sebagai Negara demokrasi unggulan,kelompok-kelompok semacam itu tetap hidup lestari,bahkan mereka kadang-kadang bangga dapat menunjukan asal-mulanya dan seolah-olah masih ada perasaan bahwa tempat tinggalnya sekarang belum menjadi tanah-air mereka sesungguhnya.

4 SEGI MASALAH VITAL KEPENDUDUKAN

Kurangnya Kepandaian Membaca dan Menulis

Lebih lima abad sudah berlalu sejak Gutenberg menemukan mesin cetak, namun demikian sepertiga dari seluruh orang dewasa di dunia mampu memanfaatkan teknologi Renaissance ini.Negara yang memiliki dana terbatas untuk pendidikan dan pemberantasan buta huruf biasanya tinggi tingkat kelahirannya.Pertumbuhan penduduk yang cepat,di samping pengaruhnya atas kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung mengurangi sumbangan pendidikan pada keadilan sosial yang lebih besar. Program untuk mengurangi ketimpangan antara anak laki-laki dan perempuan,antara golongan mampu dan golongan miskin dalam masyarakat,terpaksa dikorbankan karena sasaran minimum pendidikan tidak ada.Dampak dinamika penduduk terhadap pendidikan juga mempengaruhi keluaraga.Penelitian dilakukan di berbagai Negara dan berbagai latar belakang budaya menunjukan bahwa keluarga besar dan kehamilan yang rapat,kalau disertai kemiskinan,akan menghambat perkembangan kemampuan mengenal,bercakap,dan kemampuan bertindak.Sejauh pertumbuhan penduduk yang cepat menghambat program perluasan pendidikan,sejauh itu pula kebodohan dikembangkannya,di dunia yang butuh pendidikan.

Kepandaian membaca dan menulisn salah satu alat yang amat penting untuk menyadarkan khalayak ramai akan perlunya perubahan dan untuk memudahkan orang menerima pikiran baru.Dunia modern adalah dunia kata-kata dan walaupun banyak kesempatan untuk memperoleh pendidikan,tetapi orang yang buta huruf tidak dapat memanfaatkannya.Bagi sebagian besar umat manusia,kepandaian membaca dan menulis adalah pintu masuk abad ke dua puluh,alat untuk memperbaiki mutu kehidupan,naik jenjang socsal dan mengikuti perkembangan dunia.

Selain itu,semakin bergantungnya bangsa-bangsa di dunia satu pada yang lainnya berarti bahwa kerjasama internasional penting sekali untuk kelangsungan hidup peradaban manusia terutama tentang pengertian dan kesadaran betapa pentingnya mempelajari tentang kependudukan yang dilihat dari segi kemampuan tiap individu dalam suatu Negara dalam rangka membantu pemerintah,yamg menyangkut hal-hal apa saja yang dapat menambah dan mengurangi jumlah penduduk beserta dampak nyata yang akan terjadi dan berpengaruh besar terhadap kinerja sistem reintegrasi Negara kita,yang berlaku untuk semua lapisan dan golongan.

Pencemaran Akibat dari Kepadatan Penduduk

Menyerap sampah adalah fungsi alami penting bagi sistem lingkungan bumi.Dalam jalinan yang rumit bagi kehidupan tanaman dan kehidupan hewan. Sampai pada titik ini,mulai mempengaruhi kesehatan manusia,iklim,produksi pangan dan kehidupan berbagai bentuk makhluk hidup.Masyarakat luas sudah makin sadar akan adanya ancaman pencemaran,tetapi barapa akhirnya biaya memecahkan masalah pencemaran atau kegagalan memecahkannya belum sepenuhnya dipahami.

Pencemaran biologis sering kali disebabkan oleh kepadatan penduduk.Sampah organik yang dibuang manusia bertumpuk sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.Tidak adanya cara yang mudah untuk membuang sampah yang terus bertumpuk ini,persediaan air bersih kota dapat tercemar karenanya.

Masalah pencemaran yang mula-mula bersifat setempat sekarang sudah menjadi masalah dunia.Zat pencemar kimiawi,yang tidak mudah hancur akhirnya akan sampai ke laut.Kota-kota besar di seluruh dunia menggunakan laut sebagai tempat sampah kota dan indrustri.Zat pencemar yang beredar di udara turun kembali ke bumi dengan hujan dan kemudian mengalir kembali ke laut.

Alam boleh dikatakan mampu sampai masa-masa terakhir ini menghadapi pencemaran yang ditimbulkan oleh umat manusia.Hanya dalam masa satu generasi terakhir ini,ketika penduduk dunia dan hasil indrustri meningkat pesat,pencemaran yang terus meluas dan tiada henti melanda biosfera menjadi masalah kompleks. Selama jumlah manusia terus bertambah besar,dan dengan demikian melahirkan permintaan baru akan pangan,barang dan jasa,maka akan semakin banyak masalah pencemaran yang akan dihadapi walaupun ada usaha keras untuk memecahkannya.

Penyakit Karena Lingkungan

Penyakit dan kematian di dunia dewasa ini,makin banyak disebabkan langsung oleh perubahan pada lingkungan akibat ulah umat manusia.Perubahan ini disebabkan oleh teknologi baru,pertumbuhan penduduk dan produksi barang dan jasa yang terus semakin besar untuk memenuhi kebutuhan manusia.Di antara penyakit yang ada kaitannya dengan perubahan lingkungan ini ialah emphysema, lumpuh, infeksi, penyakit jantung dan kanker.

Penyebaran penyakit karena lingkungan sebagian besar disebabkan oleh penggunaan bahan kimia baru dalam sistem lingkungan,pencemaran air dan udara yang makin besar dan hidup berdesakan.Penyakit karena lingkungan ini beraneka ragam bentuknya.Menakutkan,tetapi tidak pandang bulu dan menyerang siapa saja.

Bila penduduk bertambah padat,masalah kesehatan bertambah banyak.Salah satu dari sekian banyak akibat angka kelahiran tinggi di Negara sedang berkembang ialah kota cepat berkembang.Kehidupan kota melahirkan penyakit kota.Semakin banyak orang berdesakan di kota semakin besar pula pencemaran yang timbul,sehingga menghambat usaha manusia dan alam membersihkan udara dan air.

Di berbagai tempat di dunia,penduduk yang terus tumbuh tiada henti-hentinya turut menyebabkan makin banyaknya penyakit karena lingkungan.Bila diikuti dengan usaha keras mengendalikan pencemaran baru dan usaha besar-besaran memperbaiki keadaan air minum,kesehatan masyarakat dan perumahan di Negara miskin dan mengekang pertumbuhan penduduk dapat banyak menolong serta memperbaiki kesehatan manusia.

Kelaparan

Dunia sejak awal abad ini dihadapkan pada tiga perkembangan yang saling berkaitan dan mencemaskan di bidang pangan.yakni,konsumsi per kepala yang turun akhir-akhir ini,sulitnya menaikan cadangan padi-padian yang terus susut dan makin bergantungnya dunia pada ekspor pangan dari Amerika Utara.Sementara penduduk dunia terus naik,hampir 70 juta per tahun.Konsumsi pangan per kepala dunia yang turun ini disebabkan oleh beberapa faktor.Produksi sulit dinaikan karena harga bahan bakar tinggi dan persediaannya terbatas dan dalam hal kayu bakar langka,kotoran hewan makin banyak digunakan untuk bahan bakar dan bukan untuk pupuk sebagaimana mestinya.Di wilayah yang menjalankan pertanian pindah-pindah,produksi sulit dinaikan karena masa tanah dibiarka kosong makin pendek dan tanah tidak sempat memulihkan kesuburannya karena tekanan penduduk makin banyak dan kebutuhan semakin meningkat.

Di samping masalah permintaan yang meningkat cepat,ada masalah produksi.Iklim usaha yang dihadapi petani dan nelayan dunia dalam upaya mereka menaikan produksi pangan selama seperempat abad terakhir abad ini ini jelas kurang menguntungkan dibandingkan dengan iklim usaha dalam perempat abad yang baru usai.Tidak satupun dari sumber yang dibutuhkan untuk menaikan produksi tanah,bahan bakar,pupuk dapat dikatakan berlimpah sekarang ini.Akibatnya,produksi pangan jauh tertinggal di belakang.

PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

Masa kini banyak negara muncul dengan keadaan penduduk,karena banyak masalah yang timbul di dalamnya.Masalh tersebut pada umumnya muncul akibat pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat,yang menyebabkan penyediaan kebutuhan masyarakat yang banayk macam itu menjadi ketinggalan.Kehidupan yang kurang sejahtera karenanya pada umumnya diderita oleh masyarakat Negara-negara yang sedang berkembang termasuk diantaranya negara kita.

Ini tidak berarti bahwa negara maju bebas dari masalah kependudukan.Negara maju boleh dikatakan stabil tentang jumlah penduduknya,dan kebutuhan hidup sehari-hari serta kebutuhan yang lain terjangkau oleh kemampuan penduduk,sehingga secara lahir mereka serba berkecukupan.Namun,kesejahteraan hidup tidak hanya ditentukan oleh kecukupan secara lahir,kebutuhan-kebutuhan batinpun perlu dipenuhi.Dan kebutuhan batin yang sangat banyak ragamnya itu acapkali tidak dapat diperoleh semuanya di negara-negara maju,sehingga tidak dapat hidup tenang dan mendambakan kehidupan damai dan rukun seperti pada masyarakat yang jauh dari peradaban maju.

Jadi tiap negara memiliki masalah-masalahnya sendiri yang berhubungan dengaan penduduk.Dengan berbagai media,Negara mengusahakan supaya maslah kependudukan tersebut dapat diatasi dan dihindari dan salah satu pendekatannya ialah dengan Pendidikan Kependudukan.Lebih-lebih di negara berkembang dimana masyarakat belum cukup maju untuk dapat memahami dan menjadi sadar dengan sendirinya terhadap masalah-masalh yang ada,maka Pendidikan Kependudukan perlu dilaksanakan oleh pemerintah negara dengan aparat-aparatnya yang penuh wibawa.
Definisi Pendidikan Kependuduk,yang dalam bahasa inggrisnya “population education” masih merupakan tema yang baru,yang belum mempunyai perumusan mantap.Ini disebabkan karena kasus-kasus kependudukan yang menjadi pusat perhatian dan perlu menjadi kesadaran mesyarakat berbeda-beda di berbagai negara. Juga tentang materi yang perlu disampaikan di dalam proses pendidikannya tidak selalu diperoleh kesepakatan,karena masing-masing mempunyai latar belakang dan tujuan sendiri.

Dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan dapat ditemui 4 macam pendekatan dalam Pendidikan Kependudukan,ialah :
a) Pendidikan seks
b) Pendidikan kesejahteraan keluarga
c) Kesadaran kependudukan
d) Pendidikan mengenai nilai-nilai dasar orientasi yang memusatkan pada perencanaan untuk hari depan.

Pada umumnya orang menghinadari perumusan definisi dan membuat alat operasional dengan membuat daftar pokok-pokok bahasan untuk keperluan Pendidikan Kependudukan,sesuai dengan tempat dan tingkat pendidikan.Definisi-definisi operasional ini dapat dikelompokan menurut 2 aliran pemikiran,yang menekankan pada “kesadaran kependudukan dan dinamika penduduk”,dan yang “menekankan pada pendidikan seks”.Kedua aliran ini mempunyai sudut pandangan yang berbeda,meskipun di dalam materi pokok bahasannya banyak dijumpai persamaan.Yang terang ialah bahwa kedua pandangan itu agaknya menyetujui adanya pengetahuan tentang dinamika penduduk dan pengembangan sikap positif tentang pola keluarga kecil.

Tujuan Pendidikan Kependudukan,Dari perumusan definisi di atas dapat dilihat bahwa tujuan di dalam pendidikan ini untuk membina warga masyarakat agar memiliki sikap dan tingkah klaku yang rasional dan bertanggung jawab.Dan ini diusahakan guna meningkatkat kesejahteraan keluarga,masyarakat dan umat manusia pada umumnya.Yang mendorong usaha ini ialah keadaan masa kini di Negara kita yang dipandang belum cukup sejahtera.Keadaan yang belum cukup sejahtera tersebut secara asumsi merupakan akibat dari keseimbangan alam yang kurang terpelihara dan penggunaan sumber daya alam yang kurang bijaksana.Tindakan-tindakan yang kurang diinginkan tersebut antara lain digalakan oleh adanya pertumbuhan penduduk yang terlampau cepat,maka dari itu tekanan yang diletakan dalam pendidikan kependudukan ini ialah bagaimana membina masyarakat dapat membantu menghambat laju pertumbuhan penduduk itu.Selanjutnya bagaimana pola keluarga kecil dapat menjadi gaya hidup masyarakat.

Jadi pendidikan kependudukan tidak identik dengan dmografi formal yang mempelajari ciri-ciri dan statistiknya untuk pengetahuan,juga bukan demografi dalam arti luas atau ilmu kependudukan yang mempelajari penduduk dalam kaitannya dengan masalah-masalah sosial yang beraneka ragam.

Pendekatan pelaksanaan Pendidikan Kependudukan,yang diberikan di negara kita ditangani oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang penerapannya dilaksanakan di sekolah dan luar sekolah.Pendidikan sekolah dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat tinggi menyusun mata-ajaran atau unit program ajaran yang berisi pendidikan kependudukan untuk siswa.Dengan penerapan ini diuasahakan dan diharapkan agar para siswa terbina memperoleh sikap dan tingkah laku sesuai dengan yang diinginkan dan dengan pribadi-pribadi yang telah terbina dan terbentuk itu diharapkan cita-cita yang terkandung di dalam Pendidikan Kependudukan secara langsung atau tidak langsung dapat menyebar luas ke dalam kehidupan masyarakat umum.

Pelaksanaan ini dapat dilakukan dengan pendekatan monolitik dan integratif. Yang pertama bertitik tolak dari pemikiran bahwa ajaran atau unit program ajaran mewujudkan sesuatu yang berdiri sendiri.Ini dapat dicapai dengan membangun ilmu atau disiplin sendiri,ialah ilmu pendidikan kependudukan atau dengan jalan menyisipkan pokok pendidikan kependudukan ke dalam mata ajaran lain aesuai dengan pokok dalam mata ajaran tersebut.

Sedang yang kedua bertitik pangkal dari pemikiran bahwa tiap pokok bahasan harus berintegrasi dengan pokok bahasan lain.Ini dicapai dengan membangun unit yang terdiri dari pokok-pokok yang keseluruhannya mewujudkan mata ajaran atau unit program ajaran pendidikan kependudukan atau dapat pula dilakukan dengan menyusun program inti tersebut disoroti secara interdisiplin dari berbagai ilmu yang ada kaitannya dengan masalah kependudukan tadi.
Tiap implikasi dari pendekatan tersebut tentu mempunyai keuntungan dan kelemahan,yang berhubungan dengan pengajar,dengan siswa,dengan tingkat pendidikan, dengan kurukulum,dengan fasilitas-fasilitas dan sebagainya.Hendaklah dipilih pendekatan yang paling sesuai dengan keadaan yang paling sesuai dengan masalah kependudukan tadi.

HUKUM KEPENDUDUKAN

Sebagaimana telah diketahui,di Indonesia sudah dilaksanakan program nasional keluarga berencana yang makin meluas guna menunjang pembangunan ekonami dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.Dalam pelaksanaan program tersebut telah dinyatakan pula usaha-uasaha untuk menurunkan tingkat pertambahan penduduk, yang sesungguhnya berarti bahwa sudah ada kebijaksanaan kependudukan yang dirumuskan secara nasional dan menyeluruh dan dituangkan dalam program-program kependudukan yang terpadu.

Dari hasil berbagai pertemuan dan penelitian yang telah dilakukan pada tingkat nasional maupun internasional ternyata bahwa ruang lingkup hukum kependudukan meliputi sektor-sektor kehidupan masyarakat yang sangat luas dan bersifat lintas sektoral.

Dalam hal ini telah diidentifikasi dan dilengkapi dengan undang-undang atau peraturan lain yang berlaku dalam bidang yang bersangkutan.Disamping itu,ada pula pokok-pokok pemikiran dan saran-saran untuk memperbaiki keadaan yang telah dihasilkan oleh peserta-peserta ahli dalam temuan ilmiah.

Dari perundangan yang berlaku ternyata banyak diantaranya masih bersifat pronatalitas sebagai warisan zaman kolonial dan belum disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah untuk menurunkan tingkat kelahiran melalui program nasional KB.Di samping itu,ternyata masih banyak bidang-bidang yang penting bagi pembangunan.Tetapi belum mendapat pengaturan dengan undang-undang atau peraturan lain yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Pada akhir tahun 1976 dengan Surat Keputusan Ketua BKKBN No.243/Kpts/BKKBN/K/’76, telah dibentuk Panitia Perumusan Hukum Kependudukan yang terdiri dari wakil atau unsure dari BKKBN,BPHN,Fakultas Hukum – UI,Departemen Kehakiman,Sek-Kab dan PKBI.

Panitia Perumus Hukum Kependudukan tersebut diberi tugas da kewenangan sebagai berikut :
Merumuskan rancangan dan perundangan peraturan sebagai tindak lanjut dari seminar-seminar hukum dan kependudukan yang pernah diselenggarakan untuk disampaikan kepada badan koordinasi keluarga berencana nasional secara merata.
Memberi rekomendasi kepada badab koordinasi keluarga berencana nasional tentang kegiatan penelitian yang harus diselenggarakan untuk memperkuat perumusan yang dilakukan.
Memberikan saran-saran serta pertimbangan-pertimbangan kepada badan koordinasi keluarga berencana nasional dalam usaha merealisir rancangan tersebut untuk dijadikan peraturan atau undang-undang melalui saliran yang telah ditentukan.

Panitia perumus bertanggung jawab kepada ketua badan koordinasi keluarga berencana nasional.Oleh sebab itu,masalah kependudukan perlu ditangani secara menyeluruh dengan menetapkan kebijaksanaan nasional di bidang kependudukan yang merumuskan arah pertumbuhan nasional pada umumnya,pembangunan bidang sosial ekonami pada khususnya.

Untuk menjamin agar kebijaksanaan di bidang kependudukan serta cara-cara penanganannya dilaksanakan secara menyeluruh,terkoordinasi dan sinkron dengan program pembangunan,pokok-pokok kebijaksanaan kependudukan termasuk perlu dikukuhkan dalm suatu undang-undang kependudukan nasional.Undang-undang ini hanya menetapkan ketentuan-ketentuan pokok dan akan merupakan landasan bagi peraturan perundang-undangan lain yang menjalin masalah kependudukan di berbagai sektor.

Dalam usaha membuat undang-undang kependudukan nasional perlu juga diperhatikan usaha-usaha untuk menyusun undang-undang perlindungan lingkungan hidup (environmental law) serta pembinaan hukum ekonomi nasional (economic law) supaya diantara semua bidang hukum tersebut diadakan koordinasi dan sinkronisasi yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan dan penanganan masalah kependudukan.

Oleh Panitia BKKBN yang telah ditugaskan menyusun draft RUU tentang kependudukan,sementara telah diselesaikan sebuah draft RUU tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kependudukan yang memuat materi sebagai berikut :
Ketentuan umum
Pendataan penduduk
Pengaturan kelahiran
Lapangan dan Kesempatan kerja
Keseimbangan persebaran penduduk dan kebijaksanaan persebarannya
Pendidikan kependudukan Ketentuan peralihan,hukuman dan lain-lain.

makalah parasitology

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan wilayah yang mempunyai iklim tropis. Di daerah iklim tropis, kemungkinan terjadinya penyakit filariasis atau kaki gajah lebih besar daripada didaerah yang beriklim sedang maupun dingin. Filariasis merupakan jenis penyakit reemerging desease, yaitu penyakit yang dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang muncul kembali. Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasi yaitu penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan berbagai spesies nyamuk. Di Indonesia, vektor penular filariasis hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Filariasis dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, tangan, dan organ kelamin
Filariasis merupakan kelompok penyakit pada manusia maupun hewan yang disebabkan oleh infeksi parasit Nematoda, ordo filaridae yang biasa disebut filariae. Penyakit ini baru menimbulkan gejala setelah terpapar selama beberapa tahun, oleh sebab itu pada anak-anak jarang mengalami filariasis klinis yang bermakna.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit filariasis
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit filariasis
3. Untuk mengetahui morfologi penyakit filariasis
4. Untuk mengetahui gejala dari penyakit filariasis
5. Untuk mengetahui diagnosa penyakit filariasis
6. Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan penyakit filariasis


BAB II
ISI


A. Pengertian Penyakit Filariasis
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea. Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya: filariasis limfatik, filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa (serous cavity). Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori[1]. bagian kelamin, tetapi W. bancrofti dapat menyerang tungkai dada, serta alat kelamin. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing mata Afrika), Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, dan Dracunculus medinensis Gejala elefantiasis (penebalan kulit dan jaringan-jaringan di bawahnya) sebenarnya hanya disebabkan oleh filariasis limfatik ini. B. timori diketahui jarang menyerang (cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak yang ada di bawah lapisan kulit. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut. Semua parasit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah, atau, untuk Dracunculus, oleh kopepoda (Crustacea).
B. Morfologi Penyakit Filariasis

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan letak bagian luar tubuh suatu organisme hidup. Berikut ini adalah morfologi penyakit filariasis.
• Larva stadium 1 panjangnya kurang lebih 147 mikron, bentuknya seperti sosis, ekornya panjang dan lancip.
• Larva stadium 2 panjangnya kurang lebih 450 mikron, bentuknya lebih gemuk dan lebih panjang daripada bentuk stadium 1, ekornya pendek seperti kerucut.
• Larva stadium 3 panjangnya kurang lebih 1200 mikron, bentuknya langsing, pada ekornya terdapat 3 buah papil.
• Mikrofilaria panjangnya kurang lebih 250 mikron, besarung pucat (pewarnaan hematoxilin), lekuk badan halus, panjang ruang kepala sama dengan lebarnya, inti halus dan teratur, tidak ada inti tambahan.
• Cacing dewasa (mikrofilaria) halus seperti benang, warna putih kekuningan.
• Cacing jantan panjangnya kurang lebih 40 mm ekornya melingkar, mempunyai 2 spikula.
• Cacing betina panjangnya 65 - 100 mm, ekor lurus berujung tumpul.

C. Gejala Penyakit Filariasis
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
• Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
• Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
• Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
• Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
• Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)

D. Diagnosa penyakit filariasis
Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah, Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam hari selama beberapa jam saja (nocturnal periodicity).
Selain itu, berbagai methode pemeriksaan juga dilakukan untuk mendiagnosa penyakit kaki gajah. Diantaranya ialah dengan system yang dikenal sebagai Penjaringan membran, Metode konsentrasi Knott dan Teknik pengendapan.
Metode pemeriksaan yang lebih mendekati kearah diagnosa dan diakui oleh pihak WHO adalah dengan jalan pemeriksaan sistem "Tes kartu", Hal ini sangatlah sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva). Yaitu dengan cara mengambil sample darah sistem tusukan jari droplets diwaktu kapanpun, tidak harus malam hari.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis antara lain sebagai berikut:
1. Diagnosis Immunologi dengan ELISA dan Immunochromatographic Test ( ICT ). Kedua teknik ini pada dasarnya menggunakan antibodi monoklonal yang spesifik untuk mendeteksi anti gen filarial dalam sirkulasi. Hasil tes yang positif menunjukan adanya infeksi aktif walaupun mikrofilaria tidak ditemukan dalam darah dan juga digunakan untuk monitor keefektifan terapi. Pada stadium opstruktif mikrofilaria sering tidak dijumpai dalam darah, tetapi ada didalam cairan hidrokel atau cairan chyluria.
2. Pemeriksaan urin dan mikroskopis: jika diduga filariasis limfatik, pemeriksaan urin secara makroskopis untuk chyluria kemudian dipusatkan untuk mikrofilaria.
3. CBC (Complete Blood Count): eosinofilia terjadi pada semua bentuk infeksi filariasis yang jelas.
4. Penilaian serum imunoglobulin: peningkatan serum Ige dan IgG4 dapat terlihat pada filariasis aktif.

E. Pengobatan, pencegahan dan rehabilitasi penyakit filariasis
1. Pengobatan
Penggunaan obat-obat anti filaria harus disesuaikan per individu. Penderita-penderita yang lebih tua dengan obstruksi limfatik kronis dan mereka yang tinggal pada daerah endemis tidak menunjukkan adanya manfaat dari pengobatan spesifik. Pengobatan filariasis harus spesifik dan sesuai dengan mikrofilaria yang terisolasi atau anti gen dalam darah yang terdeteksi.
Diethylcarbamazine (DEC) merupakan obat pilihan baik untuk pengobatan perorangan atau masal. DEC bersifat membunuh mikrofilaria dan juga cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang. Pengobatan perorangan ditujukan untuk menghancurkan parasit dan mengeliminasi, mengurangi, atau mencagah kesakitan.
DEC merupakan derivat piperazine. Immobilisasi mikrofilaria terjadi dengan menurunkan aktivitas otot akibat efek hiperpolarisasi, namun mekanisme yang tepat belum diketahui. Perubahan permukaan membran dan peningkatan destruksi oleh didtem imun hospes juga terjadi. Bisa juga meningkatkan adhesi granulosit via mekanisme antibodi-dependent dan antibodi-independent. Diduga pula, DEC juga mengganggu proses intrasel mikrifilaria dan transpor makromolekul spesifik.
Dosis dewasa: 6 mg / kg / hari dalam dosis terbagi, setelah makan, selama > 12 hari, sering dalam 3 minggu. Dosis rendah ( kurang lebih 2-3 mg / kg / hari ) biasanya dianjurkan untuk 3 hari pertama pengobatan untuk menurunkan resiko efek samping. Pada anak usia < 2 tahun tidak diberikan, tapi untuk usia lebih dari 2 tahun, dosis sama dengan orang dewasa. Kontra indikasi bila terjadi reaksi hipersensitivitas. Individu yang lebih muda dengan limfangitis akut harus diberikan DEC 50 mg pada hari I, 2 x 50 mg pada hari II, 3 x 50 mg pada hari 3 dan 10 mg / kg BB pada hari ke 4-21. Pada pengobatan masal, pemberian DEC dosis standar tidak dianjurkan mengingat efek samping yang dapat ditimbulkan. Untuk itu DEC diberikan dengan dosis rendah dengan jangka waktu pemberian lebih lama untuk mencapai dosis total yang sama. Jika terjadi demam, nyeri kepala atau pembengkakan sendi maka pengobatan harus dihentikan dan diberikan kortikosteroid. Ivermectin (Mectizan, 22, 23- dihidroavermectin) merupakan derivat macrocyclic lactone dari Avermectin yang mempunyai aktivitas luas terhadap nematoda dan ektoparasit. Obat ini hanya membunuh mikrofilaria. Dosis dewasa adalah 150-200 µg / kg p.o.,dosis tunggal, diberikan kurang lebih 2-3 bulan sekali. Pada anak dengan usia < 5 tahun atau berat badan < 15 kg tidak dianjurkan sedangkan anak usia 5 tahun atau berat badan > 15 kg, dosis pemberian seperti dosis dewasa. Kontraindikasi untuk penderita dengan hipersensitivitas dan penyakit berat lain yang terjadi bersamaan, ibu hamil dan menyusui. Efek samping yang ditimbulkan lebih ringan daripada DEC.

2. Pencegahan
Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk, mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk, menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit, tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk, dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) secara berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis. Dari semua cara diatas, pencegahan yang paling efektif tentu saja dengan memberantas nyamuk itu sendiri dengan cara 3M.
Filariasis hanya dapat tersebar melalui vektor yang terinfeksi larva infektif. Pencegahan untuk mengurangi kontak antara manusia dan vektor serta menurunkan jumlah infeksi dengan mengadakan pencegahan pada hospes (manusia).

3. Rehabilitasi

Penderita filariasis yang telah menjalani pengobatan dapat sembuh total. Namun, kondisi mereka tidak bisa pulih seperti sebelumnya. Artinya, beberapa bagian tubuh yang membesar tidak bisa kembali normal seperti sedia kala. Rehabilitasi tubuh yang membesar tersebut dapat dilakukan dengan jalan operasi.














BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami buat dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya yaitu:
1. Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea.
2. Penyakit kaki gajah (filariasis) ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah.
3. lariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor)
4. Pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada daerah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC). DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang.

B. Saran
Diharapkan pemerintah dan masyarakat lebih serius menangani kasus filariasis karena penyakit ini dapat membuat penderitanya mengalami cacat fisik sehingga akan menjadi beban keluarga, masyarakat dan Negara. Dengan penanganan kasus filariasis ini pula, diharapkan Indonesia mampu mewujudkan program Indonesia Sehat Tahun 2010.

makalah entomology

CACING WUCHERERIA BANCROFTI
PENYEBAB FILARIASIS












Disusun Oleh:
1. Agus Setiawan (B1003002)
2. Evi Nurhidayah (B1003014)
3. Gentur Tri Utomo (B1003020)
4. Husni Mubarok (B1003022)
5. Isnaini Candrawati (B1003028)






DIREKTORAT PERGURUAN TINGGI
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK BANJARNEGARA
TAHUN 2011



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur telah penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Entomologi Kesehatan ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Entomologi Kesehatan dan dengan harapan pembaca dapat lebih mengerti, memahami tentang Penyakit Filariasis.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masing dalam ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan senantiasa penulis harapkan dalam upaya penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam kegiatan belajar mengajar.
Wassalamualaikum Wr. Wb





Banjarnegara, Maret 2011


Penulis






BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar belakang

Indonesia merupakan daerah yang termasuk wilayah tropis. Di daerah tropis seperti Indonesia ini banyak terjadi penyakit-penyakit menular seperti Filariasis. Filariasis atau biasa dikenal dengan penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing nematoda parasit yaitu Wuchereria Bancrofti. Wuchereria bancrofti atau disebut juga Cacing Filaria adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Nemathelminthes. Nematoda Filaria termasuk ke dalam spirurorida superfamilia filaricae. Mereka mirip spirurorida lainnya dalam beberapa hal, tetapi sangat berbeda. Cacing ini merupakan cacing yang panjang, tipis dan hidup diluar alat pencernaan.
Secara umum filarida pada mamalia lebih penting didaerah tropis dibanding daerah dingin, meskipun demikian terdapat perkecualian yang penting. Di pihak lain, filarida banyak terdapat pada burung-burung liar didaerah dingin, tapi hanya sedikit yang diketahui tentang hal ini.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui mengenai cacing Wuchereria Bancrofty
2. Untuk mengetahui hospes Wuchereria Bancrofty sebagai vektor penyakit Filariasis
3. Untuk mengetahui penyakit Filariasis

C. Rumusan masalah
Dari masalah yang ada dapat dirumuskan:
1. Bagaimana daur hidup dan morfologi cacing Wuchereria Bancrofty ?
2. Bagaimana hospes Wuchereria Bancrofty menularkan penyakit Filariasis?
3. Bagaimana penjelasan mengenai penyakit Filariasis secara menyeluruh?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cacing Wuchereria Bancrofty
1. Pengertian
W.bancrofti merupakan parasit manusia dan menyebabkan filariasis bankrofti atau wukereriaisis bankrofti. Penyakit ini tergolong dalam filariasislimfatik, bersamaan dengan penyakit yang disebabkan oleh Brugia malayi dan Brugia timori W.bancrofti tidak terdapat secara alami pada hewan.

2. Daur Hidup
Cacing dewasa jantan dan betina hidup disaluran dan kelenjar limfe, bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih susu. Cacing betina berukuran 65-100 mm x 0,25 mm dan yang jantan 40 mm x 0,1 mm. Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang bersarung dengan ukuran 250 – 300 mikron x 7 – 8 mikron. Mikrofilaria hidup didalam darah dan terdapat dialiran darah tepi pada waktu-waktu tertentu saja, jadi mempunyai periodisitas. Pada umumnya mikrofilaria Wuchereria Bancrofty bersifat periodisitas nokturna, artinya mikrifilaria hanya terdapat didalam darah tepi pada waktu malam. Pada siang hari, mikrofilaria terdapat dikapiler alat dalam (paru, jantung, ginjal, dsb).
Didaerah pasifik, mikrofilaria Wuchereria Bancrofty mempunyai periodisitas sub periodik diurna. Mikrofilaria terdapat didalam darah siang dan malam, tetapi jumlahnya lebih banyak pada waktu siang. Di MuangThai terdapat suatu daerah yang mikrofilarianya bersifat sub periodik nokturna. Faktor-faktor ynag dapat mempengaruhi periodisitas mikrofilaria adalah kadar zat asam dan zat lemas didalam darah, aktivitas hospes, “irama sirkadian”, jenis hospes dan jenis parasit, tetapi secara pasti mekanisme periodisitas mikrofilaria tersebut belum diketahui.
Didaerah perkotaan, parasit ini ditularkan oleh nyamuk Culex Quinque-fasciatus. Dipedesaan, vektornya adalah nyamuk Anopheles atau nyamuk Aedes. Parasit ini tidak ditularkan oleh nyamuk mansonia. Daur hisup parasit ini memerlukan waktu sangat panjang. Masa pertumbuhan parasit didalam nyamuk kurang lebih 2 minggu.


3. Morfologi Wuchereria Bancrofty
• Larva stadium 1 panjangnya kurang lebih 147 mikron, bentuknya seperti sosis, ekornya panjang dan lancip.
• Larva stadium 2 panjangnya kurang lebih 450 mikron, bentuknya lebih gemuk dan lebih panjang daripada bentuk stadium 1, ekornya pendek seperti kerucut.
• Larva stadium 3 panjangnya kurang lebih 1200 mikron, bentuknya langsing, pada ekornya terdapat 3 buah papil.
• Mikrofilaria panjangnya kurang lebih 250 mikron, besarung pucat (pewarnaan hematoxilin), lekuk badan halus, panjang ruang kepala sama dengan lebarnya, inti halus dan teratur, tidak ada inti tambahan.
• Cacing dewasa (mikrofilaria) halus seperti benang, warna putih kekuningan.
• Cacing jantan panjangnya kurang lebih 40 mm ekornya melingkar, mempunyai 2 spikula.
• Cacing betina panjangnya 65 - 100 mm, ekor lurus berujung tumpul.

B. Hospes Wuchereria Bancrofty menularkan penyakit Filariasis
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria ) sewaktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reservoir yang mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit kaiki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.

C. Penyakit Filariasis
1. Pengertian
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea. Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya: filariasis limfatik, filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa (serous cavity). Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori[1]. bagian kelamin, tetapi W. bancrofti dapat menyerang tungkai dada, serta alat kelamin. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing mata Afrika), Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, dan Dracunculus medinensis Gejala elefantiasis (penebalan kulit dan jaringan-jaringan di bawahnya) sebenarnya hanya disebabkan oleh filariasis limfatik ini. B. timori diketahui jarang menyerang (cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak yang ada di bawah lapisan kulit. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut. Semua parasit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah, atau, untuk Dracunculus, oleh kopepoda (Crustacea).

2. Gejala Penyakit Filariasis
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
• Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
• Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
• Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
• Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
• Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)

3. Diagnosa penyakit filariasis
Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah, Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam hari selama beberapa jam saja (nocturnal periodicity).
Selain itu, berbagai methode pemeriksaan juga dilakukan untuk mendiagnosa penyakit kaki gajah. Diantaranya ialah dengan system yang dikenal sebagai Penjaringan membran, Metode konsentrasi Knott dan Teknik pengendapan.
Metode pemeriksaan yang lebih mendekati kearah diagnosa dan diakui oleh pihak WHO adalah dengan jalan pemeriksaan sistem "Tes kartu", Hal ini sangatlah sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva). Yaitu dengan cara mengambil sample darah sistem tusukan jari droplets diwaktu kapanpun, tidak harus malam hari.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis antara lain sebagai berikut:
1. Diagnosis Immunologi dengan ELISA dan Immunochromatographic Test ( ICT ). Kedua teknik ini pada dasarnya menggunakan antibodi monoklonal yang spesifik untuk mendeteksi anti gen filarial dalam sirkulasi. Hasil tes yang positif menunjukan adanya infeksi aktif walaupun mikrofilaria tidak ditemukan dalam darah dan juga digunakan untuk monitor keefektifan terapi. Pada stadium opstruktif mikrofilaria sering tidak dijumpai dalam darah, tetapi ada didalam cairan hidrokel atau cairan chyluria.
2. Pemeriksaan urin dan mikroskopis: jika diduga filariasis limfatik, pemeriksaan urin secara makroskopis untuk chyluria kemudian dipusatkan untuk mikrofilaria.
3. CBC (Complete Blood Count): eosinofilia terjadi pada semua bentuk infeksi filariasis yang jelas.
4. Penilaian serum imunoglobulin: peningkatan serum Ige dan IgG4 dapat terlihat pada filariasis aktif.

4. Pengobatan, pencegahan dan rehabilitasi penyakit filariasis
A. Pengobatan
Penggunaan obat-obat anti filaria harus disesuaikan per individu. Penderita-penderita yang lebih tua dengan obstruksi limfatik kronis dan mereka yang tinggal pada daerah endemis tidak menunjukkan adanya manfaat dari pengobatan spesifik. Pengobatan filariasis harus spesifik dan sesuai dengan mikrofilaria yang terisolasi atau anti gen dalam darah yang terdeteksi.
Diethylcarbamazine (DEC) merupakan obat pilihan baik untuk pengobatan perorangan atau masal. DEC bersifat membunuh mikrofilaria dan juga cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang. Pengobatan perorangan ditujukan untuk menghancurkan parasit dan mengeliminasi, mengurangi, atau mencagah kesakitan.
DEC merupakan derivat piperazine. Immobilisasi mikrofilaria terjadi dengan menurunkan aktivitas otot akibat efek hiperpolarisasi, namun mekanisme yang tepat belum diketahui. Perubahan permukaan membran dan peningkatan destruksi oleh didtem imun hospes juga terjadi. Bisa juga meningkatkan adhesi granulosit via mekanisme antibodi-dependent dan antibodi-independent. Diduga pula, DEC juga mengganggu proses intrasel mikrifilaria dan transpor makromolekul spesifik.
Dosis dewasa: 6 mg / kg / hari dalam dosis terbagi, setelah makan, selama > 12 hari, sering dalam 3 minggu. Dosis rendah ( kurang lebih 2-3 mg / kg / hari ) biasanya dianjurkan untuk 3 hari pertama pengobatan untuk menurunkan resiko efek samping. Pada anak usia < 2 tahun tidak diberikan, tapi untuk usia lebih dari 2 tahun, dosis sama dengan orang dewasa. Kontra indikasi bila terjadi reaksi hipersensitivitas. Individu yang lebih muda dengan limfangitis akut harus diberikan DEC 50 mg pada hari I, 2 x 50 mg pada hari II, 3 x 50 mg pada hari 3 dan 10 mg / kg BB pada hari ke 4-21. Pada pengobatan masal, pemberian DEC dosis standar tidak dianjurkan mengingat efek samping yang dapat ditimbulkan. Untuk itu DEC diberikan dengan dosis rendah dengan jangka waktu pemberian lebih lama untuk mencapai dosis total yang sama. Jika terjadi demam, nyeri kepala atau pembengkakan sendi maka pengobatan harus dihentikan dan diberikan kortikosteroid. Ivermectin (Mectizan, 22, 23- dihidroavermectin) merupakan derivat macrocyclic lactone dari Avermectin yang mempunyai aktivitas luas terhadap nematoda dan ektoparasit. Obat ini hanya membunuh mikrofilaria. Dosis dewasa adalah 150-200 µg / kg p.o.,dosis tunggal, diberikan kurang lebih 2-3 bulan sekali. Pada anak dengan usia < 5 tahun atau berat badan < 15 kg tidak dianjurkan sedangkan anak usia 5 tahun atau berat badan > 15 kg, dosis pemberian seperti dosis dewasa. Kontraindikasi untuk penderita dengan hipersensitivitas dan penyakit berat lain yang terjadi bersamaan, ibu hamil dan menyusui. Efek samping yang ditimbulkan lebih ringan daripada DEC.

B. Pencegahan
Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk, mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk, menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit, tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk, dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) secara berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis. Dari semua cara diatas, pencegahan yang paling efektif tentu saja dengan memberantas nyamuk itu sendiri dengan cara 3M.
Filariasis hanya dapat tersebar melalui vektor yang terinfeksi larva infektif. Pencegahan untuk mengurangi kontak antara manusia dan vektor serta menurunkan jumlah infeksi dengan mengadakan pencegahan pada hospes (manusia).

C. Rehabilitasi

Penderita filariasis yang telah menjalani pengobatan dapat sembuh total. Namun, kondisi mereka tidak bisa pulih seperti sebelumnya. Artinya, beberapa bagian tubuh yang membesar tidak bisa kembali normal seperti sedia kala. Rehabilitasi tubuh yang membesar tersebut dapat dilakukan dengan jalan operasi.













BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. W.bancrofti merupakan parasit manusia dan menyebabkan filariasis bankrofti atau wukereriaisis bankrofti. Penyakit ini tergolong dalam filariasislimfatik, bersamaan dengan penyakit yang disebabkan oleh Brugia malayi dan Brugia timori W.bancrofti tidak terdapat secara alami pada hewan.
2. Cacing Wuchereria Bancrofty menyebabkan penyakit filariasis dengan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
3. Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea.


B. SARAN
Sebaiknya untuk masyarakat yang berada didaerah endemis Filariasis lebih menjaga dan memelihara lingkungannya agar meminimalisir terjadinya KLB Filariasis. Tindakan pencegahan sangat penting dilakukan seperti menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk, mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk, menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit, tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk, dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) secara berkala.










DAFTAR PUSTAKA

• Soegijanto,Soegeng.2005.Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi Di Indonesia Jilid 4.Surabaya:Airlangga University Press.
• Sutanto,Ingei.2008.Parasitologi Kedokteran.Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
• Prianti L.A,Juni.dkk.2003.Atlas Parasitologi Kedokteran.Jakarta:Gramedia
• http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=32
• http://orisinil.com/lifestyle/penyakit-kaki-gajah-filariasis/65
• http://www.infopenyakit.com/2009/01/penyakit-kaki-gajah-filariasis-atau.html

Rabu, 02 Maret 2011

makalah parasitologi ( penyakit filariasis)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan wilayah yang mempunyai iklim tropis. Di daerah iklim tropis, kemungkinan terjadinya penyakit filariasis atau kaki gajah lebih besar daripada didaerah yang beriklim sedang maupun dingin. Filariasis merupakan jenis penyakit reemerging desease, yaitu penyakit yang dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang muncul kembali. Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasi yaitu penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan berbagai spesies nyamuk. Di Indonesia, vektor penular filariasis hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Filariasis dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, tangan, dan organ kelamin.
Untuk menangani kasus filariasis, WHO telah membuat Kesepakatan Global (The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020) yaitu program pengeliminasian filariasis secara masal. Upaya pemberantasan filariasis tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Masyarakat juga harus ikut memberantas penyakit ini secara aktif. Dengan mengetahui mekanisme penyebaran filariasis dan upaya pencegahan, pengobatan serta rehabilitasinya, diharapkan program Indonesia Sehat Tahun 2010 dapat terwujud salah satunya adalah terbebas dari endemi filariasis.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit filariasis
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit filariasis
3. Untuk mengetahui morfologi penyakit filariasis
4. Untuk mengetahui gejala dari penyakit filariasis
5. Untuk mengetahui diagnosa penyakit filariasis
6. Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan penyakit filariasis


BAB II
ISI


A. Pengertian Penyakit Filariasis
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea. Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya: filariasis limfatik, filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa (serous cavity). Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori[1]. bagian kelamin, tetapi W. bancrofti dapat menyerang tungkai dada, serta alat kelamin. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing mata Afrika), Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, dan Dracunculus medinensis Gejala elefantiasis (penebalan kulit dan jaringan-jaringan di bawahnya) sebenarnya hanya disebabkan oleh filariasis limfatik ini. B. timori diketahui jarang menyerang (cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak yang ada di bawah lapisan kulit. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut. Semua parasit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah, atau, untuk Dracunculus, oleh kopepoda (Crustacea).
B. Morfologi Penyakit Filariasis

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan letak bagian luar tubuh suatu organisme hidup. Morfologi cacing Wuchereria bancrofti dewasa adalah berbentuk silindris, halus seperti benang dan berwarna putih susu. Cacing filaria dewasa (makrofilaria), baik yang jantan maupun betina, hidup pada saluran dan kelenjar limfe. Cacing betina ukurannya kurang lebih 65-100mm x 0,25 mm sedangkan cacing jantan berukuran 40 mm x 0,1 mm. Cacing betina akan mengeluarkan larva filaria yang disebut mikrofilaria yang bersarung dengan ukuran berkisar antara 250-300 mikrometer x 7-8 mikrometer
Berbeda dengan induknya, mikrofilaria hidup pada aliran darah dan terdapat pada aliran darah tepi pada waktu-waktu tertentu saja. Jadi, mikrofilaria ini memiliki periodisitas tertentu. Umumnya mikrofilaria Wuchereria bancrofti periodisitasnya adalah nokturna atau malam hari, artinya mikrofilaria hanya terdapat dalam peredaran darah tepi hanya pada malam hari. Pada siang hari mikrofilaria terdapat pada kapiler-kapiler organ dalam seperti paru-paru, jantung, ginjal dan lain-lain.
Vektor atau perantara yang berperan dalam penularan penyakit filariasis ini adalah nyamuk. Untuk Wuchereria bancrofti vektor yang berperan pada daerah perkotaan adalah nyamuk Culex quinquefasciatus, sedang di daerah pedesaan vektornya bisa berupa nyamuk Anopheles, Aedes, dan Mansonia. Daur hidup cacing ini, baik dalam tubuh nyamuk maupun dalam tubuh manusia, memerlukan waktu yang panjang. Dalam tubuh nyamuk vektor masa inkubasi cacing ini mencapai 2 minggu untuk dapat menjadi larva yang infektif.
Pada saat nyamuk vektor mengisap darah penderita filariasis beberapa mikrofilaria akan ikut terhisap bersama darah dan masuk ke dalam lambung nyamuk. Beberapa saat setelah berada dalam lambung nyamuk, mikrofilaria yang bersarung akan melepaskan sarungnya, kemudian dalam waktu satu jam akan menembus dinding lambung nyamuk dan bermigrasi ke dalam otot dada atau thorax nyamuk.
Dalam thorax, mikrofilaria menjadi lebih pendek dan gemuk dibandingkan dengan larva yang ada di lambung. Dalam keadaan ini, mikrofilaria disebut larva stadium 1 (L1). Ukurannya berkisar antara 125-250 mikrometer x 10-17mikrometer. Larva stadium 1 ini akan berganti kulit dan berkembang menjadi larva stadium 2 (L2) yang ukurannya 200-300 mikrometer x 15-30mikrometer. Larva stadium 2 ini pun akan berganti kulit lagi dan berkembang menjadi larva stadium 3 (L3). Larva stadium 3 inilah yang merupakan larva infektif yang aktif dan akan bermigrasi ke dalam probrosis nyamuk. Proses perkembangan dari larva stadium 1 sampai larva stadium 3 membutuhkan waktu 10-14 hari.
Saat nyamuk menggigit manusia, ia akan menusukkan probosisnya pada kulit manusia. Pada saat inilah larva L3 akan keluar dari probosis nyamuk dan menempel di kulit. Pada saat nyamuk menarik probosisnya, larva L3 akan bergerak masuk ke dalam kulit melalui bekas gigitan nyamuk. Selanjutnya larva ini akan menuju ke sistem limfe. Larva stadium 3 yang ada dalam kelenjar limfe dalam waktu 9-10 hari akan berganti kulit dan berkembang menjadi larva stadium 4 (L4). Larva stadium 4 ini merupakan stadium larva paling akhir yang akan berkembang menjadi cacing dewasa atau makrofilaria.
Perkembangan dari larva stadium 3 sampai ke dewasa membutuhkan waktu sekira 9 bulan. Apabila dalam saluran limfe terdapat cacing betina dan jantan maka cacing jantan dan betina yang ada dalam saluran atau kelenjar limfe akan mengadakan perkawinan. Setelah kopulasi cacing betina secara periodik menghasilkan mikrofilaria. Satu cacing betina dewasa akan menghasilkan kurang lebih 30.000 mikrofilaria tiap harinya. Mikrofilaria tidak hidup dalam saluran atau kelenjar limfe,tapi akan bermigrasi ke dalam saluran darah dan saluran darah tepi. Mikrofilaria yang beredar di saluran darah tepi akan terhisap kembali oleh nyamuk vektor dan siap ditularkan ke orang lain di sekitarnya

C. Gejala Penyakit Filariasis
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
• Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
• Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
• Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
• Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
• Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)

D. Diagnosa penyakit filariasis
Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah, Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam hari selama beberapa jam saja (nocturnal periodicity).
Selain itu, berbagai methode pemeriksaan juga dilakukan untuk mendiagnosa penyakit kaki gajah. Diantaranya ialah dengan system yang dikenal sebagai Penjaringan membran, Metode konsentrasi Knott dan Teknik pengendapan.
Metode pemeriksaan yang lebih mendekati kearah diagnosa dan diakui oleh pihak WHO adalah dengan jalan pemeriksaan sistem "Tes kartu", Hal ini sangatlah sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva). Yaitu dengan cara mengambil sample darah sistem tusukan jari droplets diwaktu kapanpun, tidak harus dimalam hari.

E. Pengobatan, pencegahan dan rehabilitasi penyakit filariasis
1. Pengobatan
Pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada daerah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC). DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang. Hingga saat ini, DEC adalah satu-satunya obat yang efektif, aman, dan relatif murah. Untuk filariasis akibat Wuchereria bankrofti, dosis yang dianjurkan 6 mg/kg berat badan/hari selama 12 hari. Sedangkan untuk filariasis akibat Brugia malayi dan Brugia timori, dosis yang dianjurkan 5 mg/kg berat badan/hari selama 10 hari. Efek samping dari DEC ini adalah demam, menggigil, sakit kepala, mual hingga muntah. Pada pengobatan filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi dan Brugia timori, efek samping yang ditimbulkan lebih berat. Sehingga, untuk pengobatannya dianjurkan dalam dosis rendah, tetapi pengobatan dilakukan dalam waktu yang lebih lama. Pengobatan kombinasi dapat juga dilakukan dengan dosis tunggal DEC dan Albendazol 400mg, diberikan setiap tahun selama 5 tahun. Pengobatan kombinasi meningkatkan efek filarisida DEC.
Obat lain yang juga dipakai adalah ivermektin. Ivermektin adalah antibiotik semisintetik dari golongan makrolid yang mempunyai aktivitas luas terhadap nematoda dan ektoparasit. Obat ini hanya membunuh mikrofilaria. Efek samping yang ditimbulkan lebih ringan dibanding DEC. Terapi suportif berupa pemijatan juga dapat dilakukan di samping pemberian DEC dan antibiotika, khususnya pada kasus yang kronis. Pada kasus-kasus tertentu dapat juga dilakukan pembedahan.



2. Pencegahan

Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk, mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk, menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit, tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk, dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) secara berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis. Dari semua cara diatas, pencegahan yang paling efektif tentu saja dengan memberantas nyamuk itu sendiri dengan cara 3M.

3. Rehabilitasi

Penderita filariasis yang telah menjalani pengobatan dapat sembuh total. Namun, kondisi mereka tidak bisa pulih seperti sebelumnya. Artinya, beberapa bagian tubuh yang membesar tidak bisa kembali normal seperti sedia kala. Rehabilitasi tubuh yang membesar tersebut dapat dilakukan dengan jalan operasi.















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami buat dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya yaitu:
1. Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea.
2. Penyakit kaki gajah (filariasis) ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah.
3. lariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor)
4. Pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada daerah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC). DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang.

B. Saran
Diharapkan pemerintah dan masyarakat lebih serius menangani kasus filariasis karena penyakit ini dapat membuat penderitanya mengalami cacat fisik sehingga akan menjadi beban keluarga, masyarakat dan Negara. Dengan penanganan kasus filariasis ini pula, diharapkan Indonesia mampu mewujudkan program Indonesia Sehat Tahun 2010.

makalah parasitologi

FBS III Filariasis part 2


PARASIT
Parasit adalah organisme yang hidup permanen atau sementara dalam tubuh host dengan tujuan mengambil sumber makanan dan mendapatkan perlindungan dari host.Host adalah organisme yang menampung parasit tersebut.Hubungan parasit dan host yang berguna untuk kelangsungan hidup parasit tersebut disebut parasitisme.
Klasifikasi Parasit:
1. Parasit Obligat
Parasit obligat tidak dapat hidup tanpa host atau sangat bergantung pada kehadiran host.Parasit jenis ini hidup permanen dalam tubuh host.
2. Parasit Fakultatif (Parasit Opportunis)
Organisme yang dibawah kondisi menguntungkan dapat hidup bebas atau sebagai parasit ,misalnya amoeba yang hidup bebas (naegleria dan acanthamoeba)
3. Parasit temporer atau intermitten
Parasit yang sebagian masa hidupnya,hidup bebas,sewaktu-waktu akan menjadi parasit contohnya strongyloides stercoralis
4. Coprozoic (Parasit Palsu)
Merupakan spesies asing yang telah melewati saluran makanan tanpa menginfeksi host atau tidak menyebabkan efek tertentu.
5. Parasit insidentil
Apabila parasit kebetulan bersarang pada hospes yang biasanya tidak dihinggapinya.
6. Pseudoparasit
Merupakan artefak yang mirip parasit,seringkali disangka sebagai parasit.
Menurut tempat hidupnya :
1. Ectoparasit
Parasit yang hidup di luar tubuh host,yakni dengan menempel pada kulit atau untuk sementara menyerang bagian superfisial jaringan dari tubuh host.Cara menginvansinya disebut infestasi.contoh parasitnya adalah scabies,kutu yang ada pada kulit.
2. Endoparasit
Hidup dalam tubuh host dan cara menginvansinya disebut infeksi.contohnya adalah tripanosoma vaginalis.

Menurut jumlah hostnya:
1. Satu Host (monoxenous): Parasit yang hidup disatu host ,contohnya enterobius vermicularis.
2. Lebih dari satu host (Heteroxenous):Parasit yang hidup dibanyak host dan perlu hewan perantara,contohnya clonorchis sinensis,schistosoma japonicum,trichinella spiralis.

HOST
Klasifikasi Host:
1. Definitive Host
Host dimana parasit mencapai kematangan seksual dan bentuk dewasa dari parasit hidup atau dimana tahap reproduksi seksual terjadi.
2. Intermediate Host
Host dimana bentuk belum dewasa atau larva dari parasit bertempat tinggal atau host dimana parasit mengalami tahap reproduksi aseksual.
3. Paratenic Host
Host tempat berlindung parasit saat berada dalam tahap istirahat dari perkembangannya tapi parasit masih memiliki kemampuan untuk melanjutkan siklusnya pada host berikutnya yang sesuai.
4. Vector
Host yang mampu menyebarkan penyakit ke manusia.Ada dua jenis vektor ,yaitu vektor mekanis(phoretik) dan vektor biologis.Vektor biologis adalah vektor dimana sebagian siklus hidup parasit tersebut terjadi pada tubuh vektor tersebut.

Seseorang yang sudah mengandung parasit kemudian terjadi reinfeksi dengan parasit spesies yang sama disebut superinfeksi,sedangkan bila infeksi tersebut terjadi oleh parasit yang sudah ada dalam tubuh orang tersebut disebut autoinfeksi.

Pengandung Parasit (Sumber Infeksi)
1. Tanah atau air yang terkontaminasi
2. Makanan yang mengandung stadium infektif yaitu stadium parasit yang dapat menginfeksi manusia
3. Arthropoda penghisap darah
4. Binatang,baik binatang peliharaan maupun binatang buas.
5. Tumbuhan air
6. Dari manusia lain ( dari seseorang ke orang lain)
7. Dari diri sendiri

Metode atau cara masuk parasit:
1. Mulut
2. Penetrasi melalui kulit
3. Gigitan Serangga
4. Inhalasi
5. Transplasenta (congenital)
6. Transmammary
7. Seksual
8. Transfusi darah
9. Transplantasi Jaringan

Siklus Hidup Parasit
Untuk mempelajari siklus hidup parasit ,perlu diketahui:
- Sumber Infeksi (reservoir)
- Sisi atau tempat masuk parasit ke dalam host
- Perubahan Fisik parasit selama berada didalam host.
Hal-hal tersebut dapat membantu dalam pengobatan,pencegahan dan pemberantasan parasit.
Reproduksi dapat terjadi dalam dua cara:
- Seksual : Pembiakan melalui dua jenis kelamin jantan dan betina
- Aseksual : Tidak melaui alat kelamin misalnya dengan cara pembelahan.
Organ seksual parasit dapat digolongkan menjadi:
- Hermaphrodite : Dalam satu tubuh terdapat organ seksual jantan dan betina
- Organ seksual terpisah

Banyak parasit yang memiliki daur hidup yang sederhana dan langsung,yaitu stadium infektif (kista spora atau larva motil) yang dilepaskan oleh hospes dan diambil hospes lain,kemudian parasit tumbuh dan berkembang.Spesies parasit lain dapat memiliki siklus hidup yang rumit dan tidak langsung,seringkali membutuhkan satu atau lebih host sementara.

Morfologi Parasit
Parasit dapat terdiri dari satu sel disebut protozoa atau banyak sel disebut metazoa yaitu helminth dan arthropoda.
Morfologi protozoa mirip morfologi sel secara umum,yaitu terdapat dinding sel,protoplasma ,inti serta bagian lainnya.
Tidak terdapat organ yang memiliki fungsi-fungsi tertentu seperti pada binatang yang lebih tinggi tingkatannya,misalnya sistem pencernaan makanan dan aliran darah.
Morfologi parasit akan sesuai dengan lingkungannya.misalnya stadium kista dari protozoa yang memiliki dinding kuat,sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama.

Epidemiology dan Distribusi Geografik
Epidemiology adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor frekuensi serta distribusi dari suatu penyakit.
Distribusi Geografi dari parasit:
1. Cosmopolitan : Parasit ada di hampir seluruh dunia
2. Regional :Parasit tersebar di beberapa daerah saja
3. Local : Parasit tersebar hanya pada satu daerah
Epidemiology Parasit bergantung pada:
1. Sumber Infeksi (penderita ataupun host)
2. Kondisi lingkungan(iklim,curah hujan,suhu,sinar matahari,kelembapan)
3. Ketersediaan vektor penyebar (untuk infeksi yang membutuhkan vektor)
4. Kondisi Populasi ( kepadatan,Cultural habit dan tingkat pendidikan)

Karakteristik Penyakit yang disebabkan oleh parasit
Infeksi oleh parasit dapat menimbulkan penyakit atau bersifat pathogen bergantung dari sistem imun dan nutrisi host.Jika host mengalami penurunan sistem imun dan dalam kondisi malnutrisi infeksi dapat menghasilkan penyakit ,tapi jika host memiliki sistem imun yang baik dan cukup nutrisi maka tidak akan menyebabkan kerusakan jaringan dan tidak menghasilkan gejala klinis.
Parasit yang hidup dalam sirkulasi darah atau jaringan pada host yang sensitif atau hipersensitif dapat menginduksi terjadinya reaksi alergi atau bahkan anaphylatic reaksi.misalnya nephritis oleh plasmodium malariae.
Perjalanan penyakit yang disebabkan oleh parasit biasanya kronik bergabung dengan diselingi periode laten tanpa gejala klinik yang nyata dan terkadang terjadi eksaserbasi akut (parah dan cepat).
Penyakit yang disebabkan oleh parasit dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang terjadi karena:
- Efek mekanik ,misalnya penekanan jatingan oleh pembesaran kista,penyumbatan lumen usus.
- Invansi dan perusakan oleh parasit
- Reaksi inflamasi terhadap parasit atau produknya
- Kompetisi mendapatkan sari makanan tuan rumah.
Kerusakan jaringan ini dapat menyebabkan gejala lokal atau sistemik.Gejala yang dihasilkan tidak spesifik sehingga perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Diagnosa
Gejala pada penyakit parasit umumnya tidak spesifik,sehingga untuk mendiagnosa perlu pemeriksaan laboratorium,untuk mencari salah satu stadium parasit.Pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan tinja secara langsung,pemeriksaan anus ,biopsi,autopsi,pemeriksaan darah urin dan sputum serta reaksi immunologis.

Pengobatan
Pengobatannya dapat berupa pengobatan masal atau perorangan.Pada pengobatan penyakit harus diperhatikan:
- Obat-obat berupa obat kemoterapi dengan efek letal terhadap parasit dan efek minimal pada host.
- Kadang-kadang diperlukan tindakan bedah
- Memperbaiki keadaan umum daya tahan penderita
- Disertai dengan perbaikan sanitasi limgkungan.

Pencegahan dan Pemberantasan
Pada dasarnya pemberantasan penyakit parasit ditujukan untuk menuntaskan mata rantai dari siklus hidup parasit tersebut.Pencegahan dan pemberantasan penyakit parasit dapat dilakukan,antara lain:
- Mengurangi sumber infeksi dengan mengobati penderita
- Pendidikan kesehatan dengan tujuan untuk mencegah penyebaran penyakit parasit
- Pengobatan host reservoir










ZOOPARASITE
1. Protozoa
- Merupakan organisme uniseluler eukariot,berukuran kecil dan tidak terlihat tanpa mikroskop.Termasuk dalam parasit saluran pencernaan,parasit darah dan parasit jaringan
- Semua siklus hidupnya ada diluar tubuh manusia dan hampir semuanya dapat bermultiplikasi pada manusia.
- Infeksinya dapat melalui proses menelan makanan,penghirupan udara atau melalui gigitan serangga
- Tidak ditemukan eosinophilia pada infeksi protozoa.
- Semuanya memiliki fase trophozoite yang rentan atau rapuh dan bentuk kista yang lebih resistan.
- Pengambilan makanan melaui cara difusi dan terdapat tiga cara makan lain yaitu :fagositosis,pinositosis dan cara makan lewat sitostoma
- Respirasi dilakukan baik secara aerobik (misalnya :plasmodium) maupun secara anaerobik (misalnya entamoeba histolytica).Parasit lebih banyak melakukan fermentasi aerobik dan anaerobik daripada oksidasi sempurna.
- Reproduksi protozoa terdiri dari Pembelahan biner sederhana,Pembelahan multipel berganda (skizogoni) atau reproduksi integrasi seksual dan aseksual yang rumit.

KLASIFIKASI
Protozoa dibagi kedalam 7 phyla,4 yang penting yaitu:
a. Sarcomastigophora
Protozoa dengan inti tipe tunggal ,reproduksi seksual,organel untuk gerak berupa flagella pseudopodia atau keduanya.
b. Apicomplexa
Apikal kompleks (tampak dengan mikroskop elektron )umumnya memiliki cincin polar ,roptris ,mikroneme,konoid dan memiliki subpelikular mikrotube pada beberapa stadium,reproduksi seksual dengan singami.
c. Microspora
Parasit intraselular dengan ukuran kecil dengan spora berasal dari sel tunggal,dalam suatu kapsul yang tidak terbagi berisi sebuah ameboid.
d. Ciliophora
Silia sederhana atau suatu organel silier yang khas dan kompleks,biasanya dengan dua tipe inti,pembelahan biner transversal dan ditemukan vakuola kontraktil yang khas.
Menurut Habitat
• Protozoa usus dan rongga tubuh: entamoeba,balantidium coli,giardia lamblia,trichomonas sp.
• Protozoa darah dan jaringan:Leishmania,trypanosoma,toxoplasma,plasmodium.
• Ameba jaringan otak primer : Naeglaria dan Acanthamoeba.

Morfologi dan Siklus Hidup
Bentuknya ada yang sperik atau ovoidal,lainnya tidak teratur.Protozoa ada yang memiliki bentuk tetap dan ada pula yang berubah-ubah.Bentuknya akan berubah sesuia dengan stadium dalam siklusnya.
Protozoa usus memiliki dua stadium pokok,yaitu:
1. Stadium trophozoit
Bentuk vegetatif atau proliferatif,dapat bergerak aktif,tidak resisten terhadap perubahan lingkungan sehingga untuk masuk kepada hospes baru perlu berubah menjadi bentuk kista yang lebih resisten.Perubahan dari bentuk trophozoit menjadi kista disebut enkistasi
2. Stadium Kista
Resisten,merupakan bentuk infektif.Dinding kista merupakan hasil sekresi dari ektoplasma sehingga menjadi resisten daripada bentuk tropozoit.Berfungsi juga untuk mempertahankan diri.
Bagian-bagian sel protozoa
1. Inti ,untuk mempertahankan hidup serta untuk reproduksi.Bagian inti terdiri atas membran inti,nukleoplasma,kariosom,serabut inti dan kromatin.
2. Sitoplasma yang terdiri atas Endoplasma yang keruh ,bergranula ,terdapat inti,vakuola,apparatus golgi,mitokondria serta organel lain dan ektoplasma yang jernih,homogen yang berfungsi sebagai alat gerak,alat menangkap dan membuang sisa makanan,respirasi serta alat mempertahankan diri.
3. Kinetoplas yang terdapat pada flagelata yang merupakan tempat munculnya flagel.
4. Alat Gerak protozoa,dapat berupa Pseudopodium atau kaki semu yang merupakan penonjolan tiba-tiba dari ektoplasma,flagelum atau bulu cambuk dan cilium atau bulu getar.

2. Metazoa
- Merupakan parasit multiseluler dengan struktur sel eukariot,berukuran besar dan terlihat walaupun tanpa mikroskop.Termasuk dalam Nematoda (round worms),Trematoda (flukes),cestoda (tepeworm) dan arthropoda.
- Semua siklus hidupnya diluar tubuh manusia dan kebanyakan tidak bisa bermultiplikasi dalam tubuh manusia.
- Infeksinya dapat melalui proses menelan makanan ,penetrasi melalui kulit atau gigitan serangga.
- Ditemukan eosinophilia pada infeksi oleh semua helminth.
- Helminth adalah salah satu kelas yang penting pada metazoa



2.1 Helmintologi Umum
Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari cacing yang hidup sebagai parasit pada manusia.
KLASIFIKASI
Helminth dibagi atas tiga phyla ,yaitu:
- Phylum Annelida
Antara lain lintah,merupakan ektoparasit penghisap darah di air atau di darat.Lintah yang hidup di air biasanya dari spesies limnatis dan lintah yang hidup di darat terutama dari spesies haemadipsa misalnya pacet.
- Phylum Nemathelminthes
Termasuk phylum ini yaitu cacing bulat memanjang seperti benang.Kulit luar tidak bersegmen,kutikula licin kadang-kadang bergaris,memiliki rongga badan,jenis kelamin terpisah.Parasit bagi hewan dan manusia yaitu kelas nematoda.
- Phylum Platyhelminthes
Terbagi menjadi dua kelas ,yaitu:
a. Trematoda
Bentuk seperti daun,memiliki rongga badan ,bersifat hermafrodit,alat pencernaan buntu dan telurnya memiliki operkulum.
b. Cestoda
Bentuk seperti pita,parasit pada hewan dan manusia.Kelas ini umumnya tidak memiliki rongga badan dan alat pencernaan makanan serta bersifat hermaphrodit.

MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP
Nematoda usus umumnya tidak membutuhkan tidak membutuhkan tuan rumah perantara,siklus hidupnya sementara dan tersebar diseluruh dunia.
Menurut medium penularannya ,penyakit cacing digolongkan dalam lima kelompok,yaitu:
- Penularan melaui tinja atau Feses.Telur atau larva menjadi infektif bila melalui atau berada di anus.
- Penularan melalui tanah (soil transmittes).Telur atau larva menjadi infektif sesudah menjalani proses pematangan didalam tanah.
- Penularan melaui arthropoda.Stadium infektif berkembang didalam tubuh arthropoda
- Penularan melalui siput.
- Penularan terjadi melalui daging hewan.

NEMATODA
• Merupakan spesies dengan jumlah terbanyak,hidup bebas di air tawar,laut serta lumpur dan perkebunan
• Cara memperoleh makanan ,diantaranya :(1) menggigit mukosa usus serta mencerna darah (2) menusuk dan mencerna jaringan lisis hospes (3) Memakan sari makanan lumen usus (4) Memakan sari makanan dari cairan tubuh hospes.

Morfologi dan siklus hidup
Ukuran mulai dari 2 cm sampai lebih dari satu meter
Bentuk bulat panjang seperti benang,tidak bersegmen,kulit diliputi kutikula
Cacing jantan lebih kecil dari cacing betina,ujung posteriornya melengkung.
Mempunyai kepala ,ekor,dinding dan rongga badan yang disebut pseudoselom,saluran pencernaan makanan ,sistem syaraf ,sistem eksresi ,sistem reproduksi tapi tidak memiliki sistem sirkulasi darah.
Dalam siklus hidupnya terjadi tiga stadium yaitu telur,larva dan dewasa.
Telur ataupun larva dikeluarkan dari badan hospes bersama tinja ,urine tau bersama darah
Larva mengalamai pertumbuhan dengan pergantian kulit sampai membentuk stadium infektif yang dapat masuk dalam tubuh manusia secara aktif.
Seekor cacing betina bertelur antara 20-200 ribu butir perhari.

Klasifikasi menurut habitatnya
1. Nematoda usus (intestinal),berdasarkan cara transmisinya:
a. Soil Transmitted Helminth
- Ascaris lumbricoides
- Trichuris trichiura
- Hookworm
- Strongyloides stercoralis
- Trichostrongylus
b. Non-soil transmitted Helminth
- Enterobius vermicularis
- Trichinella spiralis
- Capillaria philippinensis
2. Nematoda darah dan jaringan
- Wuchereria bancrofti
- Brugia malayi
- Brugia timori
- Onchorera valvulus
- Loa loa
- Mansonella ozzardi

TREMATODA
Nama lain cacing daun
Karakteristik :
a. metazoa ( multiseluler)
b. berbentuk seperti daun
c. terdiri dari 3 lapisan
d. tidak memiliki rongga badan (acelomate) dan tidak memiliki sirkulasi darah
e. memiliki sisstem eksresi dan berakhir pada flame cell
f. umumnya bersifat hermaprodit

Ada 4 kelompok trematoda berdasarkan habitat
1. trematoda usus
membutuhkan 2 tuan rumah perantara,
Fasciola busci, Echinostoma ilocanum, Heterophyes heterophyes, Metagonimus yokogawai, Gastrodiscoides hominis, Watsonius watsoni
2. trematoda hati
umumnya diteukan d saluran empedu menginfiltrasi jaringan hati, hospes definitif manusia
Clonorsis sinensis, Dicrocoelium dendriticum, Opisthorcis felineus, Opisthorchis viverini, Fasciola hepatica,
3. trematoda paru-paru
Paragonimus westermani
4. trematoda darah
Schistosoma japonicum, Schistosoma mekongi, Schistosoma mansoni, Schistosoma intercalatum




CESTOIDEA
Cestoda merupakan subklas dari klas Cestoidea. Disebut juga tapeworm (cacing pita) masuk ke dalam phylum Plathyhelminthes (cacing pipih)
Karakteristik umum:
a. pipih dorsovebtral, seperti pita sehingga terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. kepala(scolex) delengkapi alat melekat/sucker pada ujung anterior kadang-kadang dilengkapi dengan rostellum yang berkait ataupun tidak berkait
2. leher (neck) merupakan bagian sempit diantara kepala dan badan yg terus-menerus berploriferasi untuk membentuk proglotid baru
3. badan disebut stobila. Bagian yang terdiri dari segmen-segmen (proglotid) ada 3 macam: * immature yg langsung melekat pada leher
* matur ( matang) memiliki alat kelamin lengkap
* gravid (hamil) berisi telur
b. bersifat hermaprodit
c. memiliki saluran saraf dan alat ekresi walaupun sederhana
d. acelomata, tidak memiliki sistem aliran darah dan saluran pencernaan makanan. Makanan diarsorbsi melalui body wall tampak seperti vili pada usus manusia diberi nama mocrothrix

Klasifikasi
Dibagi dala 2 ordo :
a. Ordo Pseudophyllidea
Kepala memilikii lekuk atau cealh yang disebut Bothrium
Contoh : Diphyllobothrium latum
b. Ordo Cyclophillidea
Kepala seperti mangkok dan memili batil isap
Contoh :
Taenia saginata
tidak punya cisticeroris, hospes definitif manusia, hospes perantara sapi, tahap infectif cisticerus bovis, tahap diagnostik elur d tinja
Taenia solium
Punya cisticerosis hospes defenitif manusia, hospes perantara babi, tahap infectif cisticerus cellulise,tahap diagnostok pada tinja