Rabu, 23 Maret 2011

pengantar kependudukan

TULISAN MALTHUS TENTANG
KEPENDUDUKAN

Tulisan-tulisan tentang kependudukan sangat spekulatif sebelum John Graunt dan lain-lain memulai penelitian tentang kependudukan dalam angka pada abad ke-17.Bahkan pada abad ke-18 banyak diperdebatkan apakah jumlah penduduk Indonesia meningkat atau tidak,dan hanya sensus yang teratur dapat mengecek spekulasi semacam ini.

Thomlinson (1976 : 12) menulis bahwa : “Kalau Graunt dapat disebut bapak demografi,jelas Malthus dapat disebut ahli pertam dalam bidang tersebut”.Malthus hidup dari tahun1766 hingga 1834,dan bukunya yang terdiri dari 55.000 kata,berjudul “Essay On The Principile of Population”. Terbit pada tahun 1798 (revisinya yang terdiri dari 200.000 kata terbit pada tahun 1803),merupakan tonggak-tonggak bersejarah dalam penelitian kependudukan karena Malthus menggunakan data yang ada secara teratur.Dalam eseinya yang pertama ia mendebat ramalan Godwin tentang suatu masa depan dunia yang sempurna dengan kebutuhan semua orang terpenuhi.Menurut ajaran Malthus,hal ini tidak mungkin tercapai karena penduduk cenderung bertambah lebih cepat daripada bahan pangan.

Malthus merasa bahwa terdapat konflik antara dua kebutuhan pokok manusia,yaitu kebutuhan akan “makanan dan nafsu antar jenis kelamin”.Apabila bahan makanan meningkat,maka tanpa dikendalikan penduduk akan bertambah hingga batas maksimal persediaan bahan makanan.Pada tahun 1798,Malthus menggambarkan dua kategori pengendalian penduduk,yaitu :

Pengendalian positif yang ada hubungannya dengan sebab-sebab kematian dan naiknya kematian dalam hitungan tahun.Ini meliputi kemiskinan,penyakit,kelaparan dan perang.
Pengendalian preventif terhadap tingkat kelahiran.Ini meliputi “kegiatan yang menyimpang (improper arts)” seperti penguguran.

Tulisan-tulisan Malthus adalah controversial,tetapi cukup berpengaruh terhadap kebijakan social.Malthus mengkritik “Poor Law” (peraturan untuk membantu orang miskin) di Inggris pada abad ke 18,karena peraturan itu memberikan bantuan kepada keluaraga-keluarga besar.Ia berpendapat bahwa manusia pada dasarnya malas dan hanya akan bekerja kalau ia perlu menyokong keluarganya.Peraturan untuk bantuan kepada orang miskin yang baru dan lebih ketat dikeluarkan pada tahun 1834 menunjukan pengaruh teori Malthus.

Menjelang tahun 1860,banyak pejabat pemerintah di India berpendapat bahwa kelaparan adalah suatu pengendalian positif terhadap jumlah penduduk yang tidak dapat dirubah oleh kebijakan pemerintah.Meskipun turun pamornya selama abad ke-19,teori-teori Malthus mulai diperhatikan lagi karena cepatnya pertumbuhan penduduk di Negara-negara berkembang,penghamburan sumber-sumber alam dan keprihatinan terhadap sumber pangan.Tulisan-tulisannya menentang pandangan kaum Merkantilis,bahwa manusia menentukan sumber-sumber alam.Kaum Merkantilis sebaliknya menekankan perlunya nmengamati pertumbuhan penduduk dan kondisi sosial ekonomi.

Beberapa kritik terhadap Malthus :
Malthus menekankan terbatasnya persediaan tanah,tetapi dia tidak menyangka akan ada keuntungan besar dari kemajuan transport yang dikombinmasikan dengan pembukaan tanah pertanian baru di Amerika Serikat,Australia dan tempat-tempat lainnya.
Dalam kondisi yang menguntungkan,hewan dan tanaman dapat meningkat menurut deret ukur.Teknologi juga dapat maju dengan pesat.Peningkatan metode-metode pertanian seperti penggunaan pupuk dan bibit unggul telah banyak menaikan produktivitas.

Malthus tidak mempertimbangkan kontrol fertilitas setelah perkawinan.Pada tahun 1822,Francis Place menganjurkan pembatasan kelahiran oleh pasangan-pasangan yang sudah menikah.

Fertilitas dapat menurun apabila terjadi perkembangan ekonomi dan naiknya standar hidup.
Kritik ini sempat mengundang kontroversi tentang berbagai macam versi-versi yang dikeluarkan oleh beberapa ilmuan lain,hal ini dipandang bahwa Malthus kurang mempertimbangkan dan mendetailkan aspek-aspek yang dianggap kecil dan hanya memaparkan pokok-pokok masalah seputar keumuman tingkatan hidup manusia sebagai makhluk sosial saja terutama pada hal yang mengenai Fertilitas.

DEMOGRAFI
ILMU KEPENDUDUKAN

Pengertian Demografi

Pada dasarnya kependudukan telah menjadi sub ilmu yang banyak diteliti oleh para ilmuan sebagai salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada kelangsungan kehidupan.Memuat beberapa pengertian tentang definisi demografi,dapat diartikan secara umum bahwa Demografi adalah uraian ilmu statistik tentang penduduk.Terutama perkawinan,kelahiran dan kematian,persebaran secara geografis,komposisi penduduk serta faktor-faktor perubahan situasi dan kondisi perkembangan zaman dari waktu ke waktu.

Para ahli Demografi terutama tertarik pada statistik fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan migrasi (perpindahan tempat penduduk). Karena inilah komponen-komponen yang sangat berpengaruh terhadap arus kemajuanperubahan penduduk.Adapun definisi lain yang menghimpun arti dari demografi,yaitu :

Demografi adalah Studi ilmiah tentang penduduk tentang jumlah,struktur, dan perkembangannya. (United Nation : 1958)
Demografi adalah studi statistik dan matematis tentang jumlah komposisi dan persebaran penduduk,serta perubahan factor-faktor setelah melewati kurun waktu tertentu. (Bogue : 1969)
Demografi adalah suatu studi tentang jumlah persebaran dan komposisi penduduk.Komponen seperti itu dapat dikenal sebagai natalitas,mortalitas dan mobilitas sosial. (Hauser dan Duncan : 1959)
Penduduk adalah hasil tingkat kelahiran,kematian dan migrasi.

Ada beberapa ilmu yang sifat pengabdiannya pada masyarakat mempelajari keadaan tentang penduduk juga. Seperti Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Kedokteran. Yang masing-masing ilmu tersebut mempelajari masalah kependudukan menurut kepentingannya dalam paradigma yang berbeda.Yaitu :
Ekonomi : Mempelajari tentang keadaan masalah penduduk terutama dalam hubungannya dengan penyediaan makanan dan bahan-bahan kehidupan sehari-hari demi kelangsungan hidup yang menuntut agar semakin lebih baik disamping kebutuhan yang lainnya sebagai pendukung.
Sosiologi : Mempelajari titik perhatian yang ditujukan kepada lembaga-lembaga sosial di kalangan penduduk itu dengan perubahan-perubahan sosialnya.
Geografi : Mempelajari keadaan masalah penduduk tersebut dan persebarannya serta dalam perimbangan kebutuhan tata ruang fisiknya.
Kedokteran : Mempelajari tentang segi kesehatan fisik dan jasmani penduduk sebagai makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Data Demografi

Data demografi biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan sensus.Kata sensus sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “censere” yang artinya menaksir atau memungut pajak.sensus juga sering dihubungkan sengan kepentingan militer.Orang Yunani kuno menghitung jumlah laki-laki dewasa pada masa perang dan juga pada waktu persediaan pangan berkurang.Sekarang informasi sensus bersifat rahasia dan hanya boleh digunakan untuk analisis statistik saja,sedangkan data pribadi tidak diterbitkan.Yang menganggap sensus ada hubungannya dengan pajak,relatif sedikit jumlahnya,tetapi di beberapa Negara sensus masih dianggap mengganggu keleluasaan pribadi.Ada 2 sumber pokok data demografi yaitu :
1) Sensus penduduk
2) Survai sample demografi
3) Sistem demografi
a. Registrasi vital : (catatan peristiwa penting seperti perkawinan, kelahiran dan kematian)
b. Registarasi penduduk
c. Statistuk migrasi Internasional

a. Registrasi vital

Sensus dan survai menggambarkan keadaan penduduk pada suatu waktu tertentu.Statistik vital merupakan sumber utama untuk mengetahui perubahan penduduk karena statistik ini dikumpulkan secara kontinu dalam berbagai buku registrasi yang biasanya meliputi kematian,kelahiran dan perkawinan.Catatan-catatan tentang hal ini telah disimpan oleh beberapa kantor-kantor pemerintahan di Negara masing-masing sejak abad ke-14,tetapi sistem pencatatan sipil yang resmi baru dikembangkan pada abad ke 19 dan 20.Jika registrasi ini dilaksanakan dengan cermat dan diwajibkan seperti Australia dan Negara-negara maju lainnya,jumlah kelahiran dan kematian dapat dianalisis bersama-sama dengan sensus terakhir dan statistik migrasi untuk kemungkinan perhitungan tingkat kematian,serta memperkirakan jumlah penduduk pada setiap waktu.

Karena para petugas kesehatan masyarakat menekankan pentingnya mencegah penyakit dan mengurangi kematian,maka analisis hal-hal tertentu dari data registrasi (sebab kematian,umur waktu meningggal dan jenis pekerjaan orang yang meninggal tersebut) makin dibutuhkan.Meskipun demikian,di banyak Negara berkembang,sangat banyak biaya diperlukan untuk menyelenggarakan suatu sistem registrasi yang lengkap,sehingga dalam jangka waktu,registrasi agaknya dapat diandalkan untuk memberikan data demografi yang betul-betul dapat dipercaya.

b. Registrasi penduduk

Dengan suatu sistem registrasi vital yang mencatat secara terpisah setiap peristiwa yang dialami oleh seseorang,sulit diperoleh suatu gambaran lengkap tentang setiap individu.Jika buku registrasi penduduk mencatat setiap peristiwa (perkawinan,kelahiran dan kematian serta migrasi) yang dialami,gambaran tersebut menjadi lebih mudah.Menurut PBB,catatan penduduk yang baik pada saat ini seharusnya secara kontinu mencatat ciri-ciri setiap individu maupun keterangan tentang semua peristiwa penting yang dialaminya.

Buku registrasi penduduk yang pertama dikerjakan di Tiongkok pada zaman dahulu,kemudian ditiru oleh Jepang.Buku registrasi penduduk seperti yang dianjurkan PBB sekarang belum lazim dibandingkan sensus statistik vital. Bila suatu Negara mengikuti sistem buku registrasi produk,masing-masing penduduknya harus membawa kartu pengenal dan dibeberapa Negara hal ini dianggap menganggu kebebasan individu.Hanya 18 negara yang mempunyai buku registrasi penduduk lengkap yang dapat digunakan untuk kepentingan kedudukan.Dari 18 negara ini,selain yang di Eropa adalah Taiwan,Israel,Korea dan Muangthai.
(Shryock and Siegel, 1975 :34).

c. Statistik migrasi Internasional

Statistik ini bersumber pada catatan tentang para pendatang di perbatasan Internasional.Seorang pendatang yang melewati batasan biasanya harus menunjukan paspor,dan mengisi bagian formulir pada waktu datang maupun pergi.Namun demikian,tidak semua perpindahan Internasional dapat dicatat.Berjuta-juta orang Vietnam secara gelap telah menyebrangi daerah perbatasan untuk menetap di Muangthai dan lain-lain Negara.

Membandingkan Data Demografi

Apabila statistik demografi ditinjau dalam perprestif dunia,maka tingkatan kwalitas data dari berbagai Negara perlu diperhatikan.Kebanyakan Negara maju dapat melaksanakan pengumpulan data yang lebih baik karena mempunyai organisasi statistik yang lebih efisien,komunikasi yang lebih baik dan dana yang relatif banyak.Lagi pula,semua penduduk telah melek-aksara sehingga dapat memberikan jawaban yang lebih tepat.Umur merupakan contoh yang baik dari hal ini : di Australia,tiap orang mempunyai surat kelahiran dan tahu benar umur mereka sendiri.

Di negara-negara berkembang,kebanyakan penduduk tidak tahu umur mereka dan hanya menduga saja,terutama mereka yang sudah tua dan tuna aksara.Banyak “himpunan” angka yang biasanya berakhir dengan “0”.Dalam sensus Nigeria 1963, 2.524.406 orang mengatakan usianya 20 tahun,sedangkan hanya 615.710 orang mengatakan berusia 19 tahun.Jika seseorang sulit memberi keterangan tentang umur ataupun data yang benar tentang peristiwa-peristiwa penting,data kurang dapat diandalkan dan para ahli demografi terpaksa harus membetulkan kesalahan dengan berbagai cara.

Kesulitan lain dapat ditimbulkan karena definisi dapat berubah setelah melewati kurun waktu tertentu,dan juga karena setiap Negara menggunakan definisi yang berbeda.Misalnya,untuk sensus 1971,Australia mendefinisikan kota dengan penduduk 1.000 atau lebih,sedangkan India memilih angka 5.000 sebagai batas minimum.

Kesalahan Data Demografi

Penduduk merupakan lapangan untuk mendapatkan data,tetapi data yang salah,tidak nyata,akan menyesatkan kesimpulan dan akan melesetkan perencanaan dan peramalan.Maka pada data demografi modern diusahakan adanya tanpa kesalahan semaksimal mungkin,meskipun harus mengorbankan kebih banyak pekerjaan dan uang.Kesalahan biasanya berupa duplikasi atau perangkapan pencatatan,kesalahan klasifikasi dan kesalahan pendaftaran.

a)Kesalahan Duplikasi

Artinya ialahh bahwa orang atau datanya tidak terdaftar atau terdaftar dua kali.Pada sensus,kesalahan ini kurang terjadi karena pencatatan dilakukan serentak kepada semua orang.Hanya pada sensus de jure dapat terjadi kesalahan administrasi, sebab orang-orang yang tidak legal yang tertangkap di suatu wilayah,data mereka harus dikirimkan dan ditabelkan ke daerahnya sendiri yang resmi.Pekerjaan ini memerlukan kecermatan,kelupaaan atau salah alamat menyebabkan kesalahan yang fatal sehingga pekerjaan ini kadang dilakukan oleh orang lebih muda.Pada registrasi vital seperti kelahiran, kematian,migrasi dan perkawinan,ada banyak peluang membuat kesalahan yang tercatat.Di Negara-negara yang lebih tertib menjalankan registrasi penduduk,kekeliruan ini sering terjadi.Di Indonesia,dimana belum ada undang-undang registrasi penduduk penyimpangan-penyimpangannya lebih banyak lagi.

b)Kesalahan Klasifikasi

Kebanyakan data penduduk diambil dengan membuat wawancara.Jawaban yang diterima petugas dimasukan ke dalam klas atau golongan yang kriteria dan kategorinya telah ditentukan lebih dahulu.Dan jawaban yang berhubungan dengan pendapatan,matapencaharian,umur,sering memberi peluang untuk membuat kesalahan dalam penafsiran golongan.Pendapatan kerap kali tidak dikatakan terus terang,pada umumnya orang cenderung mengatakan pendapatannya kurang dari semestinya,karena rasa khawatir dikenakan pajak lebih tinggi.Atau biasa juga dikatakan hanyalah penghasilan resmi sesuai dengan daftar gaji,sedangkan pendapatan lainnya seperti honorium dari proyek-proyek dan keuntungan dari perusahaan-perusahaan beraneka ragam tidak dikemukakan.Matapencaharian juga mudah menimbulkan keruwetan, lebih-lebih apabila koresponden mempunyai pekerjaan rangkap yang sulit ditentukan baik yang pokok maupun yang sambilan.Mereka yang cukup pendidikan,biasanya tidak akan lupa hari dan tanggal kelahirannya,sehingga umur mereka dapat dikatakan dengan pasti.Tetapi yang kurang pendidikannya sering sulit mengatakan umur mereka dengan pasti dan biasanya hanya perkiraan saja.Orang cenderung mengatakan lebih muda dari sesungguhnya, karena umur lebih muda dapat memudahkan pekerjaan atau pindah ke pekerjaan lain yang lebih menguntungkan,di samping alasan-alasan lain,sebaliknya orang yang lanjut usia suka menambah umur mereka karena umur banyak merupakan kebanggaan.

c)KesalahanPencatatan
Para petugas dapat mencatat data yang salah,karena banyak pekerjaan yang akhirnya membosankan,sehingga ketelitiannya berkurang.Mereka dapat memasukan jawaban ke dalam kkas atau dengan memberikan kode yang keliru.Misalnya ada pertanyaan yang ditujukan kepada seorang wanita,(berapa anak yang pernah dilahirkan? Dijawab “tidak”.yang ditafsirkan lain oleh petugas dan dicatat di bawah kode,”tidak menjawab” yang seharusnya dibawah kode,0 anak”).

d)Koreksi kesalahan

Kesalahan dapat dikoreksi dengan mempersamakan beberapa macam data yang berkaitan,misalnya jumlah bayi dengan jumlah kematian bayi dan jumlah yang melahirkan.Dapat pula dikoreksi dengan data dari penelitian lain,dan kalau perlu mengadakan survai khusus sesudah sensus (post survey),dengan memilih wilayah yang tidak terlalu luas dan memperkerjakan petugas-petugas lapangan terlatih.Hasil sensus dan hasil survai khusus di wilayah yang sama tersebut dibandingkan dan penyimpangan-penyimpangan hasil sensus dapat diperkirakan, yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk menilai hasil sensus keseluruhannya.

Tingkat-tingkat Evolusi Demografi

Perubahan jumlah penduduk yang sedikit demi sedikit makin banyak disebut evolusi demografi. Di dalam evolusi tersebut terjadi beberapa revolusi demografi.Jumlah yang makin besar disebabkan karena di dalam tiap jangka waktu ada pertambahan,Ada selisih lebih antara jumlah kelahiran dan kematian.Menurut teori pertumbuhan penduduk ada 3 tingkat evolusi,ialah :
Tingkat pertumbuhan potensi tinggi (High potensial growth)
Tingkat pertumbuhan berubah (Transitional)
Tingkat permulaan menurun (Incipient decline)

Banyak kelahiran akibat kebiasaan perkawinan pada usia muda.Selain itu tingkat kematian pun ikut menjadi tinggi pula,Keadaan ini disebut tingkat pertumbukan yang stabil.Namun bisa saja jumlah ini dapat berubah meningkat naik maupun menurun.

NATALITAS,MORTALITAS DAN MIGRASI

Natalitas (kelahiran)

Semua orang yang hidup ini pernah lahir dan nantinnya akan mati.Di antara 2 kejadian vital ini terjadi peristiwa-peristiwa beraneka ragam yang menjadi objek dari ilmu kependudukan.

Kesuburan (fertilitas) menunjukan jumlah anak lahir hidup dan lebih mudah dihitung untuk wanita,sebab merekalah yang melahirkan anak.Satu cara sederhana untuk mengukur fertilitas adalah mengambil rata-rata anak lahir hidup dari wanita golongan usia tertentu.

Tingkat kelahiran kasar atau jumlah kelahiran dalam setahun dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun,kurang memadai untuk banyak perhitungan karena mengabaikan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.Tingkat fertilitas menurut golongan umur untuk wanita lebih informatif.

Tingkat kelahiran spesifik,ini merupakan perincian dalam perhitungan tentang kelahiran.Yang dipakai sebagai dasar adalah penduduk wanita dengan umur peridi,biasanya dipakai batas umur (15-44) tahun.Apabila yang dibandingkan jumlah semua keklahiran dan jumlah semua wanita dengan umur peridi,maka kita berhubungan dengan tingkat kesuburan umum.Jika perbandingan itu tidak meliputi seluruh kelahiran dan semua wanita antara umur 15-49 tahun,melainkan umur tertentu,disebut tingkat kesuburan khusus atau spesifik.Tingkat kesuburan spesifik umur pada suatu tahun adalah perbandingan antara jumlah kelahiran dalam tahun itu dan jumlah wanitadengan umur spesifik tersebut.Atau dinyatakan dengan angka dasar seribu ialah jumlah kelahiran tiap 1000 wanita dengan umur itu dalam suatu tahun.Karena umur penduduk biasanya dikelompokan dengan interval 5 tahun,maka hitunganpun disesuaikan dengan jangka waktu tersebut.

Mortalitas (kematian)

Mahkluk hidup ditandai dengan berlangsungnya metabolisma atau aktivitas kimia di dalam tubuh dalam kemampuan berkembang biak dan kepekaan terhadap rangsang,serta kemampuan beradaftasi terhadap lingkungan.Manusia yang pernah lahir dan melakukan kegiatan sepanjang hidupnya akhirnya juga akan mengalami kematian.

Andai kata tidak ada kematian,maka bumi ini sudah terlalu penuh dengan manusia.Kematian menghambat pertumbuhan penduduk yang disebut positive check dalam teori Malthus.Kematian terjadi karena organ atau bagian tubuh tidak berfungsi sehingga mengganggu proses metabisma keseluruhan atau memang karena sel-sel tubuh mengalami kerusakansehingga tidak dapat mengerjakan tugasnya lagi.

Tingkat kematian,seperti halnya kelahiran terdapat tingkat kematian kasar,tingkat kamatian dikoreksi dan tingkat kematian spesifik.Tingkat kematian kasar di suatu wilayah ialah jumlah kematian dalam satu tahun tiap 1.000 penduduk wilayah tersebut.Data untuk menyusunnya diperoleh dari registrasi.Karena pencatatan sering diragukan kecermatannya,angka-angka yang diperoleh perlu dikoreksi, sehingga didapatkan tingkat kematian dikoreksi.Menurut hitungan,tingkat kematian kasar di Jawa sekitar 19 permil dan yang dikoreksi 21,5 permil.

Tingkat kematian juga dapat diperinci untuk tiap umur atau golongan umur dan disebut tingkat kematian spesifik umur ialah,jumlah kematian umtuk umur tertentu tiap 1.000 penduduk dengan umur itu.Golongan bayi dan golongan usia tinggi biasanya mempunyai tingkat kematian tinggi.Dalam masyarakat yang belum maju,tingkat kematian bayi sangat sangat tinggi.Bahwa golongan usia tinggi mempunyai kematian banyak adalah wajar,karena semua orang tertentu akan mati pada usia itu.Yang termasuk golongan bayi adalah mereka yang berumur satu tahun kebawah.Tingkat kematian bayi sama dengan jumlah kematian penduduk berumur satu yahun kebawah tiap 1.000 kelahiran hidup.

Migrasi

Ada dua macam perpindahan yang berlangsung di dalam masyarakat,Mobilitas vertikal dan Mobilitas horizontal.Apabila ada orang pindah golongan atau pindah status,misalnya dari klas rendah ke klas menengah atau yang lebih tinggi atau sebaliknya,maka mutasi ini disebut mobilitas vertikal.Adapun mobilitas horizontal adalah perpindahan secara ruang atau secara geografi,dari suatu tempat ke tempat lain inilah yang disebut migrasi,meskipun tidak setiap gerak horizontal adalah migrasi.

Proses kehidupan di dalam demografi biasanya bergerak lambat,membutuhkan waktu banyak hingga sukar diamati dalam waktu singkat.Tetapi pada migrasi,prosesnya seringkali berlangsung mendadak.Misalnya seperti yang terjadi di Vietnam atau tempat-tempat lain.Migrasi acap kali merupakan akibat dari perubahan situasi yang hebat dan mendadak,seperti goncangan politik dan ekonomi atau bencana alam yang pada gilirannya nanti akan membangkitkan perubahan kependudukan.

Teori Migrasi,seperti halnya dengan gejala-gejala lain yang disebabkan dan mempunyai hubungan dengan faktor-faktor tertentu yang dapat diletakan dalam model-model relasi,maka demikkian pula relasi dengan migrasi dapat dituangkan dalam perumusan model tertentu. Sekitar tahun 1880 dikemukakan semacam hukum yang menghubungkan migrasi dengan variabel-variabel yang disimpulkan dari pengamatan terhadap gerak-gerik penduduk Indonesia.Generalisasinya sebagai berikut :
1) Migrasi bersih merupakan bagian kecil dari migrasi kotor antara dua wilayah
2) Untuk tiap arus migran utama terdapat arus berlawanan yang pada umumnya hampir sama kekuatannya
3) Penduduk asli sebuah kota kecil sifat migrasinya kurang dari penduduk pedesaan
4) Sebagian besar migrant hanya bergerak pada jarak dekat
5) Baik migrasi desa-kota maupun kota-desa dirangsang oleh tingkatan hidup
6) Penduduk bergeser kea rah pusat-pusat perdagangan dan indrustri besar
7) Migrasi jarak jauh biasanya pergi ke kota-kota besar
Macam dan motif migrasi,daerah-daerah yang mempunyai tingkat pertambahan penduduk lebih tinggi dari tingkat kemampuan menambah sumber daya akan membangkitkan tekanan penduduk,yangmenjadi faktor dorongan bagi penduduk untuk meninggalkan tempat tinggalnya.Urbanisasi yang sekarang banyak terjadi merupakan suatu contoh migrasi-dorong (push migration).

Faktor-faktor lain yang menjadi gaya dorong :
1) Kerusakan atau keausan sumber daya alam seperti bencana alam seperti erosi tanah,banjir,kebakaran dan goncangan iklim
2) Kesulitan penyesuaian atau pertentangan sosial,politik,dan keagamaan
3) Kurangnya sumber daya manusia yang dapat menghasilkan kemajuan hidup yang lebih baik,sehingga mendorong seseorang untuk pergi mancari pekerjaan di kota-kota besar,tanpa disadarinya pergeseran sosial yang jauh berbeda antara kota dan desa.
4) Adanya kebutuhan yang mendesak,sebagian orang yang menyandang kemiskinan untuk mengadu nasibnya di daeranh yang lebih menguntungkan dari pada hanya sebagai penggarap tanah.

Adapun yang menjadi faktor-faktor gaya tarik,yang membangkitkan migrasi-tarik (pull-migration) :
1) Penemuan atau perkembangan sumber daya alam dan manusia
2) Pendirian indrustri besar yang banyak berdiri di kota-kota
3) Keadaan iklim dan lingkungan yang menyenangkan,seperti kota-kota peristirahatan di daerah pegunungan,serta tatanan kota yang rapid an mempunyai fasilitas yang baik untuk proses kehidupan Orang yang dengan kehendak sendiri dan dengan motif tertentu,misalnya ingin mengembangkan bakat dan kemampuannya pindah ke daerah lain disebut migran primer.Pengaruh migrasi,proses migrasi berlangsung cepat dibandingkan dengan proses demograsi lainnya.Yang banyak mengalami perubahan karena migrasi ialah komposisi penduduk.Selain itu,kebudayaan dan norma-norma sosial mudah bergeser karenanya.Migrasi pada umumnya bersifat selektif,artinya bahwa yang pindah dan menempati tempat baru atu meninggalkan tempat asalnya mempunyai karakteristik kependudukan khas,mengenai umur,pendidikan,status sosial,dan kebudayaan.Migrasi desa-kota atau urbanisasi pada umumnya lebih banyak dilakukan,akibat adanya ratio seks di pedesaan berkurang dan di kota bertambah.

Tidak jarang timbul konflik apabila pihak-pihak yang berinteraksi sama kuat dan memegang prinsip.Tetapi karena pendatang biasanya hanya sedikit dibandingkan penduduk lama,mereka tidak mau terpaksa meluluhkan diri ke dalam kebudayaan setempat supaya dapat hidup berdampingan.Apabila jumlahnya agak banyak atau mereka merupakan kelompok kecilyamg berwibawa,mereka juga dapat membawa peubahan-perubahan ke dalam kebiasaan-kebiasaan dan norma setempat.

Di Indonesia misalnya selalu masih banyak kelompok-kelompok atau kampung-kampung khusus yang menunjukan identitas asal mula migran,misalnya adanya kampung Arab,kampung Cina dan sebagainya.Juga di Amerika yang terkenal sebagai Negara demokrasi unggulan,kelompok-kelompok semacam itu tetap hidup lestari,bahkan mereka kadang-kadang bangga dapat menunjukan asal-mulanya dan seolah-olah masih ada perasaan bahwa tempat tinggalnya sekarang belum menjadi tanah-air mereka sesungguhnya.

4 SEGI MASALAH VITAL KEPENDUDUKAN

Kurangnya Kepandaian Membaca dan Menulis

Lebih lima abad sudah berlalu sejak Gutenberg menemukan mesin cetak, namun demikian sepertiga dari seluruh orang dewasa di dunia mampu memanfaatkan teknologi Renaissance ini.Negara yang memiliki dana terbatas untuk pendidikan dan pemberantasan buta huruf biasanya tinggi tingkat kelahirannya.Pertumbuhan penduduk yang cepat,di samping pengaruhnya atas kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung mengurangi sumbangan pendidikan pada keadilan sosial yang lebih besar. Program untuk mengurangi ketimpangan antara anak laki-laki dan perempuan,antara golongan mampu dan golongan miskin dalam masyarakat,terpaksa dikorbankan karena sasaran minimum pendidikan tidak ada.Dampak dinamika penduduk terhadap pendidikan juga mempengaruhi keluaraga.Penelitian dilakukan di berbagai Negara dan berbagai latar belakang budaya menunjukan bahwa keluarga besar dan kehamilan yang rapat,kalau disertai kemiskinan,akan menghambat perkembangan kemampuan mengenal,bercakap,dan kemampuan bertindak.Sejauh pertumbuhan penduduk yang cepat menghambat program perluasan pendidikan,sejauh itu pula kebodohan dikembangkannya,di dunia yang butuh pendidikan.

Kepandaian membaca dan menulisn salah satu alat yang amat penting untuk menyadarkan khalayak ramai akan perlunya perubahan dan untuk memudahkan orang menerima pikiran baru.Dunia modern adalah dunia kata-kata dan walaupun banyak kesempatan untuk memperoleh pendidikan,tetapi orang yang buta huruf tidak dapat memanfaatkannya.Bagi sebagian besar umat manusia,kepandaian membaca dan menulis adalah pintu masuk abad ke dua puluh,alat untuk memperbaiki mutu kehidupan,naik jenjang socsal dan mengikuti perkembangan dunia.

Selain itu,semakin bergantungnya bangsa-bangsa di dunia satu pada yang lainnya berarti bahwa kerjasama internasional penting sekali untuk kelangsungan hidup peradaban manusia terutama tentang pengertian dan kesadaran betapa pentingnya mempelajari tentang kependudukan yang dilihat dari segi kemampuan tiap individu dalam suatu Negara dalam rangka membantu pemerintah,yamg menyangkut hal-hal apa saja yang dapat menambah dan mengurangi jumlah penduduk beserta dampak nyata yang akan terjadi dan berpengaruh besar terhadap kinerja sistem reintegrasi Negara kita,yang berlaku untuk semua lapisan dan golongan.

Pencemaran Akibat dari Kepadatan Penduduk

Menyerap sampah adalah fungsi alami penting bagi sistem lingkungan bumi.Dalam jalinan yang rumit bagi kehidupan tanaman dan kehidupan hewan. Sampai pada titik ini,mulai mempengaruhi kesehatan manusia,iklim,produksi pangan dan kehidupan berbagai bentuk makhluk hidup.Masyarakat luas sudah makin sadar akan adanya ancaman pencemaran,tetapi barapa akhirnya biaya memecahkan masalah pencemaran atau kegagalan memecahkannya belum sepenuhnya dipahami.

Pencemaran biologis sering kali disebabkan oleh kepadatan penduduk.Sampah organik yang dibuang manusia bertumpuk sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.Tidak adanya cara yang mudah untuk membuang sampah yang terus bertumpuk ini,persediaan air bersih kota dapat tercemar karenanya.

Masalah pencemaran yang mula-mula bersifat setempat sekarang sudah menjadi masalah dunia.Zat pencemar kimiawi,yang tidak mudah hancur akhirnya akan sampai ke laut.Kota-kota besar di seluruh dunia menggunakan laut sebagai tempat sampah kota dan indrustri.Zat pencemar yang beredar di udara turun kembali ke bumi dengan hujan dan kemudian mengalir kembali ke laut.

Alam boleh dikatakan mampu sampai masa-masa terakhir ini menghadapi pencemaran yang ditimbulkan oleh umat manusia.Hanya dalam masa satu generasi terakhir ini,ketika penduduk dunia dan hasil indrustri meningkat pesat,pencemaran yang terus meluas dan tiada henti melanda biosfera menjadi masalah kompleks. Selama jumlah manusia terus bertambah besar,dan dengan demikian melahirkan permintaan baru akan pangan,barang dan jasa,maka akan semakin banyak masalah pencemaran yang akan dihadapi walaupun ada usaha keras untuk memecahkannya.

Penyakit Karena Lingkungan

Penyakit dan kematian di dunia dewasa ini,makin banyak disebabkan langsung oleh perubahan pada lingkungan akibat ulah umat manusia.Perubahan ini disebabkan oleh teknologi baru,pertumbuhan penduduk dan produksi barang dan jasa yang terus semakin besar untuk memenuhi kebutuhan manusia.Di antara penyakit yang ada kaitannya dengan perubahan lingkungan ini ialah emphysema, lumpuh, infeksi, penyakit jantung dan kanker.

Penyebaran penyakit karena lingkungan sebagian besar disebabkan oleh penggunaan bahan kimia baru dalam sistem lingkungan,pencemaran air dan udara yang makin besar dan hidup berdesakan.Penyakit karena lingkungan ini beraneka ragam bentuknya.Menakutkan,tetapi tidak pandang bulu dan menyerang siapa saja.

Bila penduduk bertambah padat,masalah kesehatan bertambah banyak.Salah satu dari sekian banyak akibat angka kelahiran tinggi di Negara sedang berkembang ialah kota cepat berkembang.Kehidupan kota melahirkan penyakit kota.Semakin banyak orang berdesakan di kota semakin besar pula pencemaran yang timbul,sehingga menghambat usaha manusia dan alam membersihkan udara dan air.

Di berbagai tempat di dunia,penduduk yang terus tumbuh tiada henti-hentinya turut menyebabkan makin banyaknya penyakit karena lingkungan.Bila diikuti dengan usaha keras mengendalikan pencemaran baru dan usaha besar-besaran memperbaiki keadaan air minum,kesehatan masyarakat dan perumahan di Negara miskin dan mengekang pertumbuhan penduduk dapat banyak menolong serta memperbaiki kesehatan manusia.

Kelaparan

Dunia sejak awal abad ini dihadapkan pada tiga perkembangan yang saling berkaitan dan mencemaskan di bidang pangan.yakni,konsumsi per kepala yang turun akhir-akhir ini,sulitnya menaikan cadangan padi-padian yang terus susut dan makin bergantungnya dunia pada ekspor pangan dari Amerika Utara.Sementara penduduk dunia terus naik,hampir 70 juta per tahun.Konsumsi pangan per kepala dunia yang turun ini disebabkan oleh beberapa faktor.Produksi sulit dinaikan karena harga bahan bakar tinggi dan persediaannya terbatas dan dalam hal kayu bakar langka,kotoran hewan makin banyak digunakan untuk bahan bakar dan bukan untuk pupuk sebagaimana mestinya.Di wilayah yang menjalankan pertanian pindah-pindah,produksi sulit dinaikan karena masa tanah dibiarka kosong makin pendek dan tanah tidak sempat memulihkan kesuburannya karena tekanan penduduk makin banyak dan kebutuhan semakin meningkat.

Di samping masalah permintaan yang meningkat cepat,ada masalah produksi.Iklim usaha yang dihadapi petani dan nelayan dunia dalam upaya mereka menaikan produksi pangan selama seperempat abad terakhir abad ini ini jelas kurang menguntungkan dibandingkan dengan iklim usaha dalam perempat abad yang baru usai.Tidak satupun dari sumber yang dibutuhkan untuk menaikan produksi tanah,bahan bakar,pupuk dapat dikatakan berlimpah sekarang ini.Akibatnya,produksi pangan jauh tertinggal di belakang.

PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

Masa kini banyak negara muncul dengan keadaan penduduk,karena banyak masalah yang timbul di dalamnya.Masalh tersebut pada umumnya muncul akibat pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat,yang menyebabkan penyediaan kebutuhan masyarakat yang banayk macam itu menjadi ketinggalan.Kehidupan yang kurang sejahtera karenanya pada umumnya diderita oleh masyarakat Negara-negara yang sedang berkembang termasuk diantaranya negara kita.

Ini tidak berarti bahwa negara maju bebas dari masalah kependudukan.Negara maju boleh dikatakan stabil tentang jumlah penduduknya,dan kebutuhan hidup sehari-hari serta kebutuhan yang lain terjangkau oleh kemampuan penduduk,sehingga secara lahir mereka serba berkecukupan.Namun,kesejahteraan hidup tidak hanya ditentukan oleh kecukupan secara lahir,kebutuhan-kebutuhan batinpun perlu dipenuhi.Dan kebutuhan batin yang sangat banyak ragamnya itu acapkali tidak dapat diperoleh semuanya di negara-negara maju,sehingga tidak dapat hidup tenang dan mendambakan kehidupan damai dan rukun seperti pada masyarakat yang jauh dari peradaban maju.

Jadi tiap negara memiliki masalah-masalahnya sendiri yang berhubungan dengaan penduduk.Dengan berbagai media,Negara mengusahakan supaya maslah kependudukan tersebut dapat diatasi dan dihindari dan salah satu pendekatannya ialah dengan Pendidikan Kependudukan.Lebih-lebih di negara berkembang dimana masyarakat belum cukup maju untuk dapat memahami dan menjadi sadar dengan sendirinya terhadap masalah-masalh yang ada,maka Pendidikan Kependudukan perlu dilaksanakan oleh pemerintah negara dengan aparat-aparatnya yang penuh wibawa.
Definisi Pendidikan Kependuduk,yang dalam bahasa inggrisnya “population education” masih merupakan tema yang baru,yang belum mempunyai perumusan mantap.Ini disebabkan karena kasus-kasus kependudukan yang menjadi pusat perhatian dan perlu menjadi kesadaran mesyarakat berbeda-beda di berbagai negara. Juga tentang materi yang perlu disampaikan di dalam proses pendidikannya tidak selalu diperoleh kesepakatan,karena masing-masing mempunyai latar belakang dan tujuan sendiri.

Dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan dapat ditemui 4 macam pendekatan dalam Pendidikan Kependudukan,ialah :
a) Pendidikan seks
b) Pendidikan kesejahteraan keluarga
c) Kesadaran kependudukan
d) Pendidikan mengenai nilai-nilai dasar orientasi yang memusatkan pada perencanaan untuk hari depan.

Pada umumnya orang menghinadari perumusan definisi dan membuat alat operasional dengan membuat daftar pokok-pokok bahasan untuk keperluan Pendidikan Kependudukan,sesuai dengan tempat dan tingkat pendidikan.Definisi-definisi operasional ini dapat dikelompokan menurut 2 aliran pemikiran,yang menekankan pada “kesadaran kependudukan dan dinamika penduduk”,dan yang “menekankan pada pendidikan seks”.Kedua aliran ini mempunyai sudut pandangan yang berbeda,meskipun di dalam materi pokok bahasannya banyak dijumpai persamaan.Yang terang ialah bahwa kedua pandangan itu agaknya menyetujui adanya pengetahuan tentang dinamika penduduk dan pengembangan sikap positif tentang pola keluarga kecil.

Tujuan Pendidikan Kependudukan,Dari perumusan definisi di atas dapat dilihat bahwa tujuan di dalam pendidikan ini untuk membina warga masyarakat agar memiliki sikap dan tingkah klaku yang rasional dan bertanggung jawab.Dan ini diusahakan guna meningkatkat kesejahteraan keluarga,masyarakat dan umat manusia pada umumnya.Yang mendorong usaha ini ialah keadaan masa kini di Negara kita yang dipandang belum cukup sejahtera.Keadaan yang belum cukup sejahtera tersebut secara asumsi merupakan akibat dari keseimbangan alam yang kurang terpelihara dan penggunaan sumber daya alam yang kurang bijaksana.Tindakan-tindakan yang kurang diinginkan tersebut antara lain digalakan oleh adanya pertumbuhan penduduk yang terlampau cepat,maka dari itu tekanan yang diletakan dalam pendidikan kependudukan ini ialah bagaimana membina masyarakat dapat membantu menghambat laju pertumbuhan penduduk itu.Selanjutnya bagaimana pola keluarga kecil dapat menjadi gaya hidup masyarakat.

Jadi pendidikan kependudukan tidak identik dengan dmografi formal yang mempelajari ciri-ciri dan statistiknya untuk pengetahuan,juga bukan demografi dalam arti luas atau ilmu kependudukan yang mempelajari penduduk dalam kaitannya dengan masalah-masalah sosial yang beraneka ragam.

Pendekatan pelaksanaan Pendidikan Kependudukan,yang diberikan di negara kita ditangani oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang penerapannya dilaksanakan di sekolah dan luar sekolah.Pendidikan sekolah dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat tinggi menyusun mata-ajaran atau unit program ajaran yang berisi pendidikan kependudukan untuk siswa.Dengan penerapan ini diuasahakan dan diharapkan agar para siswa terbina memperoleh sikap dan tingkah laku sesuai dengan yang diinginkan dan dengan pribadi-pribadi yang telah terbina dan terbentuk itu diharapkan cita-cita yang terkandung di dalam Pendidikan Kependudukan secara langsung atau tidak langsung dapat menyebar luas ke dalam kehidupan masyarakat umum.

Pelaksanaan ini dapat dilakukan dengan pendekatan monolitik dan integratif. Yang pertama bertitik tolak dari pemikiran bahwa ajaran atau unit program ajaran mewujudkan sesuatu yang berdiri sendiri.Ini dapat dicapai dengan membangun ilmu atau disiplin sendiri,ialah ilmu pendidikan kependudukan atau dengan jalan menyisipkan pokok pendidikan kependudukan ke dalam mata ajaran lain aesuai dengan pokok dalam mata ajaran tersebut.

Sedang yang kedua bertitik pangkal dari pemikiran bahwa tiap pokok bahasan harus berintegrasi dengan pokok bahasan lain.Ini dicapai dengan membangun unit yang terdiri dari pokok-pokok yang keseluruhannya mewujudkan mata ajaran atau unit program ajaran pendidikan kependudukan atau dapat pula dilakukan dengan menyusun program inti tersebut disoroti secara interdisiplin dari berbagai ilmu yang ada kaitannya dengan masalah kependudukan tadi.
Tiap implikasi dari pendekatan tersebut tentu mempunyai keuntungan dan kelemahan,yang berhubungan dengan pengajar,dengan siswa,dengan tingkat pendidikan, dengan kurukulum,dengan fasilitas-fasilitas dan sebagainya.Hendaklah dipilih pendekatan yang paling sesuai dengan keadaan yang paling sesuai dengan masalah kependudukan tadi.

HUKUM KEPENDUDUKAN

Sebagaimana telah diketahui,di Indonesia sudah dilaksanakan program nasional keluarga berencana yang makin meluas guna menunjang pembangunan ekonami dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.Dalam pelaksanaan program tersebut telah dinyatakan pula usaha-uasaha untuk menurunkan tingkat pertambahan penduduk, yang sesungguhnya berarti bahwa sudah ada kebijaksanaan kependudukan yang dirumuskan secara nasional dan menyeluruh dan dituangkan dalam program-program kependudukan yang terpadu.

Dari hasil berbagai pertemuan dan penelitian yang telah dilakukan pada tingkat nasional maupun internasional ternyata bahwa ruang lingkup hukum kependudukan meliputi sektor-sektor kehidupan masyarakat yang sangat luas dan bersifat lintas sektoral.

Dalam hal ini telah diidentifikasi dan dilengkapi dengan undang-undang atau peraturan lain yang berlaku dalam bidang yang bersangkutan.Disamping itu,ada pula pokok-pokok pemikiran dan saran-saran untuk memperbaiki keadaan yang telah dihasilkan oleh peserta-peserta ahli dalam temuan ilmiah.

Dari perundangan yang berlaku ternyata banyak diantaranya masih bersifat pronatalitas sebagai warisan zaman kolonial dan belum disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah untuk menurunkan tingkat kelahiran melalui program nasional KB.Di samping itu,ternyata masih banyak bidang-bidang yang penting bagi pembangunan.Tetapi belum mendapat pengaturan dengan undang-undang atau peraturan lain yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Pada akhir tahun 1976 dengan Surat Keputusan Ketua BKKBN No.243/Kpts/BKKBN/K/’76, telah dibentuk Panitia Perumusan Hukum Kependudukan yang terdiri dari wakil atau unsure dari BKKBN,BPHN,Fakultas Hukum – UI,Departemen Kehakiman,Sek-Kab dan PKBI.

Panitia Perumus Hukum Kependudukan tersebut diberi tugas da kewenangan sebagai berikut :
Merumuskan rancangan dan perundangan peraturan sebagai tindak lanjut dari seminar-seminar hukum dan kependudukan yang pernah diselenggarakan untuk disampaikan kepada badan koordinasi keluarga berencana nasional secara merata.
Memberi rekomendasi kepada badab koordinasi keluarga berencana nasional tentang kegiatan penelitian yang harus diselenggarakan untuk memperkuat perumusan yang dilakukan.
Memberikan saran-saran serta pertimbangan-pertimbangan kepada badan koordinasi keluarga berencana nasional dalam usaha merealisir rancangan tersebut untuk dijadikan peraturan atau undang-undang melalui saliran yang telah ditentukan.

Panitia perumus bertanggung jawab kepada ketua badan koordinasi keluarga berencana nasional.Oleh sebab itu,masalah kependudukan perlu ditangani secara menyeluruh dengan menetapkan kebijaksanaan nasional di bidang kependudukan yang merumuskan arah pertumbuhan nasional pada umumnya,pembangunan bidang sosial ekonami pada khususnya.

Untuk menjamin agar kebijaksanaan di bidang kependudukan serta cara-cara penanganannya dilaksanakan secara menyeluruh,terkoordinasi dan sinkron dengan program pembangunan,pokok-pokok kebijaksanaan kependudukan termasuk perlu dikukuhkan dalm suatu undang-undang kependudukan nasional.Undang-undang ini hanya menetapkan ketentuan-ketentuan pokok dan akan merupakan landasan bagi peraturan perundang-undangan lain yang menjalin masalah kependudukan di berbagai sektor.

Dalam usaha membuat undang-undang kependudukan nasional perlu juga diperhatikan usaha-usaha untuk menyusun undang-undang perlindungan lingkungan hidup (environmental law) serta pembinaan hukum ekonomi nasional (economic law) supaya diantara semua bidang hukum tersebut diadakan koordinasi dan sinkronisasi yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan dan penanganan masalah kependudukan.

Oleh Panitia BKKBN yang telah ditugaskan menyusun draft RUU tentang kependudukan,sementara telah diselesaikan sebuah draft RUU tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kependudukan yang memuat materi sebagai berikut :
Ketentuan umum
Pendataan penduduk
Pengaturan kelahiran
Lapangan dan Kesempatan kerja
Keseimbangan persebaran penduduk dan kebijaksanaan persebarannya
Pendidikan kependudukan Ketentuan peralihan,hukuman dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar