REVIEW JURNAL
MATA KULIAH ENTOMOLOGI
Disusun Oleh:
1. Evi Nurhidayah (B1003014)
2. Febriana Purwandani (B1003015)
3. Ferdian Bulan P (B1003016)
DIREKTORAT PERGURUAN TINGGI
PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK BANJARNEGARA
2011
REVIEW JURNAL
Culex (Culex) tritaeniorhynchus Giles, yang baru ditemukan potensi
vektor arbovirus di Yunani
Dalam jurnal ini dijelaskan bahwa Culex (Culex) tritaeniorhynchus pertama kalinya dicatat di Yunani – peristiwa yang kedua spesies ini dilaporkan di politik eropa. Kumpulan-kumpulannya dibuat di daerah rawa pantai selama musim panas 2003 dihasilkan enam nyamuk dewasa, empat diantaranya dibesarkan dari larva yang dikumpulkan di tiga tempat dan yang dua ditangkap di sebuah lampu perangkap. Kehadirannya di Yunani menjadi sebuah perhatian yang utama karena ini dikenal sebagai vektor arbovirus di daerah-daerah yang melintasi Asia bagian selatan.
Kehadiran Culex Giles tritaeniorhynchus potensi vektor arbovirus terjadi di daerah Yunani karena perubahan lingkungan yang direncanakan dari rawa pesisir menjadi sebuah Taman Nasional dan tanah basah yang dilindungi. Kemungkinan adanya spesies vector ini karena kehadiran para wisatawan internasional dengan penyakit arboviral untuk daerah yang dikunjungi sehingga meningkatkan resiko yang berasal dari tempat penyebaran aslinya.
Penelitian dilakukan di daerah Marathon, letaknya sekitar 50 km timur laut Athena. Penelitian nyamuk dilakukan dengan interval mingguan sapanjang musim panas. Kelompok nyamuk yang belum dewasa dipelihara secara individual dalam waktu tertentu di laboratorium. Nyamuk yang dewasa dikumpulkan dalam perangkap cahaya ditempatkan di empat lokasi sekitar rawa. Kelompok yang meliputi enam nyamuk, empat dibesarkan dari tingkat yang belum dewasa dan dua yang dikumpulkan dalam lampu perangkap.spesimen ini kemudian diidentifikasi sebagai Culex tritaeniorhynchus Giles menggunakan teori dari Harbach (1998) untuk spesies Culex yang terjadi di Asia Barat Daya dan Mesir.
Seekor nyamuk dewasa Culex tritaeniorhynchus muncul dari masing-masing dua kumpulan larva yang dibuat si saerah yang berbeda dari rawa. Air di tempat tersebut dangkal, tidak lebih dari 15cm kedalamannya, diwarnai dengan ganggang coklat dan mengandung air dalam jumlah yang sedang dibawah permukaan air dan muncul tumbuh-tumbuhan. Jenis nyamuk dewasa yang ketiga Culex tritaeniorhynchus muncul dari sekumpulan yang dibuat tepatnya 500m ke utara dari tempat yang memberikan berkembangnya 2 bahan percobaan yang pertama. Air di tempat tersebut jernih dan juga dangkal, kurang dari 15cm kedalamannya, dan mengandung ganggang hijau dan coklat yang agak padat. Spesies lain juga banyak yang ditemukan pada kasus ini seperti Culex modestus yang sangat berlimpah.
Nyamuk dengan sayap galap seluruhnya, dikelilingi balali dan bercincin Tarsi diduga merupakan Culex tritaeniorhynchus karena tidak ada spesies Culex lain di Yunani. Culex mimecitus Noe memiliki belalai cincin dan cincin Tarsi, namun yang membedakan dengan Culex tritaeniorhynchus yaitu bintik-bintik pucat di sayap.
Tidak ada kelompok yang diteliti di daerah tersebut sebelum tahun 1996 hingga 2003. Sebuah catatan pertama Culex (Culex) tritaeniorhynchus di Albania menunjukkan bahwa spesies ini mungkin lebih luas di Yunani dari sejarahnya di wilayah tersebut. Culex (Culex) tritaeniorhynchus adalah spesies umum di Asia Selatan, Timur Tengah dan daerah Afrotropical. Spesies ini biasanya berkembangbiak di rawa-rawa, tetapi larvanya juga sering ditemukan disawah, rawa, kolam, parit, sungai kolam rumput, rembesan, dan jejak kaki hewan.
Culex (Culex) tritaeniorhynchus adalah vektor atau potensial pathogen yang menyebabkan penyakit pada manusia. Spesies ini adalah vector utama Javanese Ensefalitis di daerah-daerah Asia Selatan. Kehadiran Culex (Culex) tritaeniorhynchus di suatu daerah yang dekat dengan bandara Internasional dan ibukota Yunani jelas merupakan ancaman bagi kesehatan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar